Maksimalkan Homestay, bukan Hotel

oleh -2260 Dilihat
oleh
ucapan Natal Golkar

PATUK, kabarhandayani.–Eksplorasi sumber daya alam di Gunungkidul yang dimanfaatkan sebagai destinasi wisata unggulan di Gunungkidul memiliki dampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Masyarakat yang peka tentunya akan menangkap peluang-peluang dari dampak tersebut.
Seperti halnya dengan wisatawan yang diperkirakan akan menyerbu destinasi wisata di Gunungkidul. Membludaknya jumlah wisatawan dipastikan akan menggerakkan laju perekonomian dan meningkatkan pendapatan orang yang berkecimpung di dalamnya termasuk penyedia jasa penginapan.
Tentunya hal itu akan menjadi ladang uang bagi para penyedia jasa penginapan. Pasalnya sebagian wisatawan pasti akan ada memilih untuk menetap sejenak di Gunungkidul.
Menurut Sekretaris Daerah Gunungkidul, Budi Martono, masyarakat dapat menangkap peluang ini dengan menyediakan homestay bagi wisatawan. “Wisata di Gunungkidul ini unik dan beda dengan yang lain karena ada sisi budaya dan kearifan lokalnya. Kenapa tidak memaksimalkan homestay yang dikelola masyarakat langsung, bukan malah hotel yang didirikan orang yang bukan warga Gunungkidul,” jelasnya disela-sela acara talkshow sebuah stasiun televisi nasional yang digelar di Embung Nglanggeran pada Rabu (23/7/2014)
Lanjut Budi, di Gunungkidul sudah ada puluhan homestay yang ada di Gunungkidul yang dikelola masyarakat termasuk di antaranya 80 homestay di Desa Wisata Nglanggeran. “Homestay dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan rakyat, namun peluang tersebut kadang diambil oleh pihak ketiga dan masyarakat bukan menjadi pelaku utama,” tambahnya.
Sementara itu, Sugeng Purwanto, Kabid Perekonomian Bapeda DIY menegaskan, masyarakat sendiri yang harusnya dapat membentengi sumber daya alam dan peluang yang ada agar tidak diambil oleh pihak ketiga. Sedangkan, pemerintah dipastikan tidak akan mudah memberikan rekomendasi bagi investor yang menjadikan masyarakat sebagai penontonnya.
“Peluang untuk peningkatan ekonomi rakyat dan penjagaan sumber daya tersebut tergantung dari warga masyarakat itu sendiri. Jadi tinggal bagaimana kita menyikapi dan memanfaatkann” jelas Sugeng.(Mutia/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar