WONOSARI, (KH) — Kenaikan harga lpg ukuran 12 kilogram dikeluhkan sejumlah pelaku usaha di Kabupaten Gunungkidul. Untuk menghindari kerugian, para pelaku usaha memilih beralih ke lpg 3 kilogram.
Sejumlah pelaku usaha mulai merasakan dampak kenaikan harga lpg ukuran 12 kilogram. Saat ini di tingkat pengecer Lpg ukuran 12 kilogram menembus harga 151 ribu rupiah atau naik 8 ribu dari harga sebelumnya 143 ribu rupiah.
Kenaikan harga ini berdampak luas, selain usaha warung makan, pelaku usaha yang merasakan dampak langsung kenaikan harga lpg adalah usaha laundry kiloan atau binatu yang menggunakan gas lpg untuk mesin pengering pakaian.
Salah satu pelaku usaha, Dwi Marwati mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menekan biaya operasional usaha. Sebab, apabila tetap menggunakan lpg 12 kilogram, biaya operasional dipastikan akan membengkak.
“Terpaksa kita beralih dari lpg ukuran 12 kilogram ke Lpg ukuran 3 kilogram, meski untuk mendapatkan gas melon ini saat ini juga mengalami kesulitan,” katanya, Minggu (5/4/2015).
Kenaikan harga lpg kali ini semakin memberatkan, mengingat beberapa hari sebelumnya harga bbm juga mengalami kenaikan yang berimbas pada naiknya harga sejumlah bahan baku usaha. Seperti plastik, deterjen, hingga ongkos tenaga.
Terlebih tarif dasar listrik juga mengalami kenaikan setiap 3 bulan sekali. Para pelaku usaha berharap pemerintah mengevaluasi kembali kenaikan harga gas lpg agar tidak memberatkan Usaha Mikro Kecil Menengah. (Juju)