PALIYAN, (KH) — Keberadaan satwa yang beberapa tahun lalu sempat menghilang, kini mulai dapat ditemui kembali di hutan suaka marga satwa Sodong, Paliyan.
Gundulnya hutan lindung pesisir selatan yang berada di kecamatan Paliyan pada tahun 2003 silam, membuat para pemerhati lingkungan prihatin. Bukan tanpa alasan, karena efek dari gundulnya hutan tersebut membuat satwa yang berada di dalamnya ikut menghilang.
Hal ini membuat sebuah perusahaan asuransi Mitsui Sumitomo Insurance Group (MSIG) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY membuat gerakan penghijauan di wilayah hutan lindung Sodong. Adapun pohon yang ditanam adalah pohon buah-buahan dan perindang.
“Tanaman tersebut mulai ditanam pada tahun 2005 yang lalu,” ungkap Gunawan salah satu pegawai MSIG.
Dari hasil program penghijauan yang dilakukan MSIG dan BKSDA DIY, saat ini hutan lindung Sodong sudah rindang kembali. Hal ini juga membuat satwa seperti monyet dan elang bido kembali terlihat. “Elang Bido yang beberapa tahun menghilang, kini mulai terbang di atas kawasan suaka marga satwa Sodong ini,” katanya.
Hal ini juga menandakan keberadaan monyet, karena Elang Bido selalu mengintai kelompok monyet untuk dijadikan mangsa. ” Elang bido mulai terlihat sejak tahun 2013 saat terbang di atas hutan tersebut dan jumlahnya pun bertambah. ” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gunawan mengungkapkan agar keberadaan burung besar tersebut dilestarikan karena tak jarang ada pemburu yang tidak bertanggung jawab yang membunuh burung tersebut. “Burung yang satu ini juga hampir punah, maka dari itu elang bido juga masuk ke dalam hewan yang dilindungi,” jelasnya.
Terakhir, Gunawan menjelaskan, sangatlah penting untuk memperhatikan habitat satwa yang ada. “Banyaknya kasus seperti kera yang mengganggu tanaman petani dan hewan-hewan lainnya ada pertanda bahwa habitatnya telah rusak,” pungkasnya. (Atmaja/Tty)