RONGKOP, (KH),– Jasad seorang lansia warga Kapanewon Rongkop, Gunungkidul, SK (65) ditemukan di ladang di wilayah setempat. Posisinya tergantung di kandang yang tak lagi terpakai.
Kurang sehat pikirannya, demikian sedikit informasi yang menyebar lalu ditangkap oleh Kapolsek Rongkop, AKP Edi Ganefiono saat dikonfirmasi, Rabu, (8/6/2022). Warga menyebut, belakangan SK sebelum ditemukan meninggal dunia memiliki gerak gerik tak biasa.
Pihaknya menerima informasi bahwa peristiwa kematian tersebut berupa tindakan bunuh diri secara gantung diri. Namun, jajaran kepolisian tak sempat melakukan pemeriksaan bersama tim medis seperti pada peristiwa serupa. Sebab, warga sengaja tak melaporkannya.
“Langsung dievakuasi dan langsung dimakamkan. Semestinya dilaporkan kemudian kami bersama tim medis melakukan pemeriksaan guna memastikan penyebab kematiannya,” kata AKP Edi menyayangkan.
Lebih jauh disampaikan, jasad SK ditemukan dua warga yang sedang berada di ladang. Penemuan itu kemudian diberitahukan ke warga lain yang berada di lading. Menyusul, pemberitahuan ke pihak keluarga diusampaikan.
Menurut Kapolsek, informasi itu sebetulnya juga sampai ke telinga kelapa dusun. Namun, konon atas permintaan keluarga pula, jasadnya agar langsung dimakamkan tanpa dirukti di rumah duka terlebih dahulu.
Dia menegaskan, kematian yang tak wajar perlu dilaporkan ke pihak berwajib. Tujuannya supaya diketahui ada tidaknya penyebab kematian yang lain, seperti tindak kekerasan.
“Selain diperoleh informasi kurang sehat pikirannya, warga yang meninggal dunia juga disebut terbelit persoalan ekonomi,” tukas kapolsek. (Bara)
***
Catatan Redaksi:
- Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
- Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
- Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.