Kisah Sudarsono: Berhasil Bangun 37 Outlet Penyetan dari Julukan Kubis

oleh -8636 Dilihat
oleh
penyetan
Sudarsono alias mas Kobis. (KH/ Kelvian)

GUNUNGKIDUL,(KH),– Sudarsono (39), pria asal Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang berhasil membangun usaha kuliner di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adalah penyetan Mas Kobis, nama warung makan yang tidak asing di dunia kuliner Kota Pelajar.

Ditemui di salah satu outletnya di Panggang, Gunungkidul, Sudarsono menceritakan awal mula dirinya terjun di dunia kuliner. Sekitar tahun 90-an dirinya hanya membantu bulik-nya (tante) berjualan lesehan Lamongan.

“Pada tahun 1999 saya ikut bulik jualan penyetan Lamongan,” kata Sudarsono belum lama ini.

Sudarsono pada akhirnya memantapkan diri untuk membuka warung tenda lesehan. Namun, kala itu masih dinamai lesehan Lamongan.

Nama atau brand lesehan “Mas Kobis (red: Kubis)” kemudian didapat dari sapaan para pedagang di pasar saat ia datang ke warung tenda miliknya. Pada tahun itu, ia kerap ke pasar membawa kubis yang ditaruh di-jok belakang motornya.

“Ketika saya datang banyak yang bilang: itu Mas Kobis datang, Mas Kobis datang”,” ucap dia menirukan orang-orang yang menyapa dirinya.

Meski kerap disapa Mas Kobis dirinya tidak malu atau pun sakit hati. Justru dari situ ia memiliki ide untuk membuat warung makan lesehan dengan nama Penyetan Mas Kobis.

“Alhamdulillah, dari julukkan itu malah menjadi berkah saat ini,” ucapnya.

Tahun demi tahun dilalui, seiring dengan perkembangan usaha, Sudarsono berhasil membuka cabang penyetan Mas Kobis di beberapa titik. antara lain di wilayah Sleman Yogyakarta.

“Karena harga per porsi terjangkau, Penyetan Mas Kobis ini adalah PHM (Paket Hemat Mahasiswa),” ucapnya sambil tertawa.

Saat ini penyetan Mas Kobis cukup menjamur di wilayah Yogyakarta, khususnya Sleman. Ada total 37 lapak dengan brand Penyetan Mas Kobis. Mereka yang turut membuka lapak dengan brand tersebut merupakan bagian dari keluarga besar atau kerabat dari Sudarsono.

“Kalau yang di Gunungkidul baru satu ini. Buka sekitar 2 bulan,” kata dia.

Untuk soal rasa, dari 37 outlet itu diklaim sama. Hal itu karena bahan dimasak di satu dapur yang sama. Hanya kemungkinan berbeda di sambalnya saja.

“Kalau soal rasa sama, yang membedakan sambalnya saja karena sesuai permintaan konsumen. Diulek dadakan,” kata dia.

penyetan
Lapak Penyetan Mas Kobis. (KH/ Kelvian)

Bisa Makan Gratis di Penyetan Mas Kobis, Ini Syaratnya

Penyetan Mas Kobis ini sangat identik dengan kebebasan request jumlah cabai. Bahkan konsumen bisa makan tanpa harus membayar jika bisa memecahkan rekor makan cabai terbanyak. selain ada semacam sayembara itu, menu yang tergolong unik di tempatnya Mas Kobis yakni terdapat menu atau olehan Kubis goreng. Umumnya pelanggan menyukai menu khas ini.

“Saat ini rekor terakhir pelanggan pakai sambal dengan jumlah 100 buah cabai. Syaratnya harus dimakan di tempat dan harus habis. Kalau tidak habis ya bayar seperti biasa,” ujar dia.

Lebih lanjut dikatakan, untuk satu porsi penyetan dimulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per porsi. Saat ini keuntungan bersih per outlet dikisaran Rp3 sampai Rp5 juta.

“Pasang surut keuntungan ini karena harga bahan pokok yang bisa berubah. Kalau harga naik keuntungan kita kecil sebaliknya pun begitu,” kata dia. (Kelvian)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar