GUNUNGKIDUL, (KH),– Rentetan Gempa bumi yang terjadi dari Selasa (10/8/2021) pukul 05.15 WIB hingga Rabu (11/8/2021) pukul 12.57WIB, membuat banyak warga bertanya-tanya. Beredarnya isu atau rumor tentang akan adanya gempa besar dan tsunami langsung dikaitkan dengan intensitas gempa yang bisa dibilang tidak biasa ini.
Menanggapi beberapa informasi yang beredar di masyarakat pasca terjadinya rangkaian gempa bumi yang berlokasi di barat daya Gunungkidul, BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Sleman Yogyakarta saat ini terus melakukan monitoring terhadap gempa bumi yang terjadi.
Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ikhsan S.T MSI dalam surat resminya menyatakan, bahwa hasil monitoring BMKG mencatat bahwa tanggal 10-11 Agustus 2021 telah terjadi 21 gempa bumi tektonik dengan epicenter di laut, tepatnya barat daya Gunungkidul.
Magnitudo gempa berkisar 2.6 sampai 4.2 dengan kedalaman rata-rata 10 kilometer. Berdasarkan data tersebut rentang magnitudo gempa masih dalam katagori magnitudo kecil dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Ikhsan menambahkan bahwa penyebab gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia menyusup ke bagian bawah lempeng Eurasia yang menyebabkan adanya pelepasan energi yang merambat ke permukaan sebagai gempa bumi.
Menanggapi isu tsunami yang beredar yang berpotensi meresahkan masyarakat, BMKG menyatakan agar masyarakat tidak perlu panik dan tetap meningkatkan kesiapsiagaan.
“Jangan mudah terpancing berita atau informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Hingga saat ini belum ada satupun negara yang memiliki teknologi untuk memprediksi gempa bumi, baik waktu kejadian, lokasi dan seberapa besar kekuatan gempa bumi terjadi,” tulis Ikhsan dalam keterangan resminya, Rabu (11/8/2021).
Ikhsan melanjutkan, bahwa dampak dari rangkaian gempa yang terjadi tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat secara signifikan, tapi tercatat oleh jaringan sensor Seismograf BMKG.
Lebih lanjut Ikhsan melanjutkan, bahwa BMKG Stasiun Geofisika kelas I Sleman Yogyakarta selalu memonitor kejadian gempa bumi dan memberikan informasi kepada stakeholder dan masyarakat terkait aktivitas gempa bumi di wilayah D.I.Yogyakarta dan sekitarnya.
“Kami merekomendasi agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang, selalu update informasi dari kanal-kanal resmi BMKG seperti website, aplikasi android Infobmkg dan WRS BMKG,” tandasnya. (Edi Padmo)