NGLIPAR, (KH),– Dilihat gerak geriknya belakangan terakhir, publik berasumsi namanya akan masuk dalam bursa Pilkada Gunungkidul 2020 mendatang. Namun, “Wait and see” (tunggu dan lihat), menjadi jawaban yang dipilih akademisi kelahiran Gunungkidul, Kol. Inf. Dr. Tugiman, SH. M.Si., saat pertanyaan dilontarkan kepadanya.
Bagi Doktor ilmu hukum dari Universitas Padjadjaran ini, bicara Pilkada dianggap masih terlalu dini. “Ibarat hari, bicara Pilkada ini masih ‘tengah malam’. Belum ada ayam jago berkokok. Kita tunggu saja di mana yang berkokok, lantas ada banyak apa tidak?” kata dia sambil tertawa.
Jawaban berupa kiasan tersebut dipilih untuk memberi sinyal bahwa ia tidak mau buru-buru. Meski, saat menggelar berbagai pertemuan dengan warga pernyataan dukungan mencuat.
“Kalau muncul aspirasi dari warga seperti itu (red: dukungan maju Pilkada), tentu menjadi motivasi dan spirit bagi saya. Saya sangat mengapresiasi bahwa itu hal yang positif,” ujar lelaki yang berkarir sebagai anggota TNI-AD ini.
Terus terang, sambung dia, masih banyak hal yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum menyatakan maju Pilkada. Setelah banyak hal diketahui, maka respon berupa sikap berikutnya baru akan diambil.
Terlebih berbicara mengenai lobi politik, alumni SMA Muh Al Mujahidin Wonosari ini menilai bahwa pemikiran tersebut terlalu jauh. Soal adanya isu pertemuannya dengan tokoh parpol, hanya dianggap sebatas dinamika politik yang berkembang secara wajar.
Kendatipun ada pertemuan atau menjalin komunikasi, dirinya memastikan tak membahas secara khusus soal Pilkada. “Kami menjalin komunikasi dengan siapapun. Jika ada yang menafsirkan atau mengiterpretasikan begitu boleh-boleh saja,” tandas dia.
Lelaki dengan pembawaan ramah dan terbuka ini mengungkapkan, perhatiannya kepada masyarakat Gunungkidul belakangan ini merupakan wujud kepedulian serta bertujuan untuk memotivasi. Dalam sebuah pertemuan di Balai Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar belum lama ini ia memberikan bantuan kambing untuk dipelihara. Selain itu juga memberikan sarana olah raga untuk karang taruna setempat.
Sebelumnya, lelaki yang bangga disebut ‘anak gaplek’ ini juga memberikan bantuan bagi warga yang mengalami kesulitan dalam hal pemenuhan air bersih.