Kemenkes: Antraks Di Gunungkidul Merupakan Kejadian Luar Biasa

oleh -2079 Dilihat
oleh
Kunjungan Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Anung Sugihantoro ke Gunungkidul. (KH).

GUNUNGKIDUL, (KH),– Adanya 27 warga di Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, DIY yang dinyatakan positif terjangkit antraks, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganggapnya sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Anung Sugihantoro disela kunjungan ke Gunungkidul, Jum’at, (17/1/2020)

“Kriteriannya terdapat korban cukup banyak dalam satu waktu penyebaran yang singkat,” kata Anung Sugihantoro ketika ditemui di rumah dinas bupati. Periode kejadiannya dari tanggal 28 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.

Kunjungan yang dilakukan dimaksudkan untuk memastikan penanganan antraks yang dilakukan satuan instansi di bawah Kemenkes bersama lintas sektor berjalan secara komperehensif.

“Soal antraks kita bicara soal kesehatan manusia, hewan dan lingkungan,” jelas dia.

Pihaknya mengaku sudah mendapat gambaran kejadian penyebaran antrkas di Gunungkidul. Selain itu dirinya juga sudah mengetahui bagaimana langkah Pemkab Gunungkidul menangani kasus antraks.

Untuk memaksimalkan penanganan pihaknya akan menambahkan sejumlah peralatan kesehatan dan keamanan berupa alat pelindung diri penanggulangan antraks, obat-obatan, dan antibiotik. Di luar itu juga direncanakan tenaga medis dan petugas kesehatan juga akan dibekali pengetahuan dan pemahaman seputar antraks, diantaranya termasuk bagaimana mendiagnosa antraks.

“Satu hingga dua minggu ke depan akan ada pelatihan kepada petugas kesehatan bagaimana mendeteksi dan menganalisa, serta mendiagnosa antraks,” jelas Anung Sugihantoro lagi.

Lebih jauh disampaikan, dalam kunjungan Anung juga ingin memastikam kesehatan hewan ternak. Bukan sebatas yang dipelihara warga saat ini, tetapi sampai pada mekanisme perdagangan.
“Perdagangan dan lalu lintas ternak harus dijamin kesehatannya. Penjualan dari satu daerah ke daerah lain hewan harus dalam keadaan sehat. Hal tersebut penting, sebab, berdasar keterangan yang ia peroleh, populasi hewan ternak di DIY, 70 persennya ada di Gunungkidul.
Sementara itu, sehari sebelum kunjungan Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Bupati Gunungkidul, Badingah memastikan bahwa daging sapi di Gunungkidul untuk konsumsi aman. Dirinya sendiri membuktikan bersama lintas sektor dan awak media makan daging sapi di salah satu rumah makan di Kecamatan Ponjong. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar