PLAYEN,(KH)— Almarhum Intan GS Bono pelukis otodidak di Padukuhan Krenen, Desa Ngunut, Kecamatan Playen Gunungkidul, meninggalkan banyak lukisan yang belum terjual, karya Intan GS Bono dirawat oleh Yulian Arif Umar putra adiknya GS Bono yang bernama Pardilah (50).
Ia dianggap oleh Bono sebagai penerus profesi lukis, Pardilah dilatih melukis sejak Yulian masih kecil. Setelah besar Yulian kuliah di ISI Yogyakarta. Menginjak smester 7 jurusan Desain Komunikatif, Pardilah, ibunya merasa kesulitan mencari dana untuk biaya kuliah.
Pardilah yang mengais uang di Jakarta, sebagai seorang pemijat kesulitan memperoleh biaya kuliah anaknya, dan harapannya, lukisan karya Intan GS Bono, laku terjual untuk biaya kuliah. Lukisan yang mau dijual berupa lukisan Gerobak Sapi, konon pernah ditawar turis asing Rp. 250 juta, tetapi belum dilepas oleh Intan GS Bono semasa masih berkarya.
Lukisan Ular Penjaga Laut dulu ditawar Rp 50 juta dan lukisan Mobil Tua ditawar Rp 100 juta. Sekarang, lukisan-lukisan itu masih terpampang di dinding rumah Intan GS Bono.
Menurut Yulian, lukisan karya Intan GS Bono memang banyak yang dibeli turis asing, dari Amerika, Jepang, Jerman dan Kanada. “ Pakde Bono dulu sering diminta melukis di luar negeri, tetapi ibunya tak mengijinkan,” Kata Yulian disamping ibunya, Pardilah, Minggu, (31/1/2016).
Kepada pecinta Lukisan yang tertarik dan mau membelinya, bisa berhubungan langsung di rumah Intan GS Bono di Krenen, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Gunungkidul, atau ruas jalan menuju Sri Getuk. (Sarwo)