Sementara Pokdarwis Pantai Wediombo Sudarso mengatakan, tidak tahu menahu siapa rekanan yang mengerjakan jalan tersebut. Sejak pelaksanaan awal pembuatan jalan, dirinya tidak diajak berembuk, maupun ada komunikasi.
“Tidak tahu menahu, kita (pokdarwis) juga tidak diajak komunikasi, tahu-tahu dikerjakan dan setelah selesai pekerja langsung pergi,”tambahnya.
Ditemui terpisah, salah satu warga Nglaban, Desa Jepitu Ngatirah (40) berharap segera ada perhatian dari Pemkab untuk segera memperbaiki jembatan yang ambrol, Sebab kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan wisatawan yang mengunjungi Pantai Wediombo.
“Titik jalan ambrol ini biasa digunakan untuk para manula berjalan, karena tidak ada anak tangganya, kalau ambrol gini kan repot,” katanya.
Untuk mengingatkan wisatawan agar tidak mendekat, warga setempat memasang papan himbauan yang dipasang di sekitar titik ambrolnya jalan. Lokasi bangunan juga masih labil dan memungkinkan kembali ambrol saat hujan kembali turun.
“Bahaya kalau tidak diperbaiki, jika hujan kembali turun bisa bisa seluruh jalan ini ambrol dan akses terputus,” ujar perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini. (Juju).