YOGYAKARTA, (KH), — Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan peran kelembagaan koperasi, Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB) bersama IMZ Consulting dan Dompet Dhuafa menyelenggarakan Sekolah Manajemen Koperasi selama tiga hari, dari 6 hingga 8 November 2024. Acara yang berlangsung di Disaster Oasis Training Center Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, ini dihadiri oleh 33 pegiat koperasi.
Sekolah Manajemen Koperasi ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas praktisi koperasi, khususnya koperasi produsen dan koperasi konsumen, dengan fokus pada tata kelola dan pengembangan bisnis. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja koperasi agar dapat berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Pada tahun 2023, volume usaha koperasi di Indonesia tercatat sebesar Rp182,35 triliun, yang menyumbang 6,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran koperasi dalam perekonomian Indonesia. Namun, agar koperasi dapat berkembang dengan optimal, faktor kunci yang harus diperhatikan antara lain kesadaran anggota, kecakapan pengurus, ketersediaan modal, dan dukungan kebijakan pemerintah.
“Jika dikelola dengan baik, koperasi dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian nasional,” kata Udhi Tri Kurniawan, Deputi Direktur 1 Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa, dalam pengantarnya. “Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat memantik kolaborasi antar koperasi, memperkuat rantai pasok, membuka potensi pasar, dan mengakselerasi pengembangan usaha koperasi,” lanjut Udhi saat pembukaan.
Pembukaan Sekolah Manajemen Koperasi: Diskusi dan Talkshow
Acara ini dibuka dengan sebuah talkshow bertajuk “Koperasi Sukses, Anggota Sejahtera,” yang menghadirkan para pakar perkoperasian DIY. Pembicara dalam diskusi ini termasuk Anif Hidayatullah, Pendamping Koperasi Dinkop UKM DIY; Afifah Noor Hayati, Founder Koperasi Konsumen BMT Bina Ummah; serta Rury Febrianto, SE., MM., Direktur PBMT Ventura dan Dewan Pakar BMT Beringharjo. Diskusi ini dipandu oleh Bapak Priyonggo Suseno, SE., M.Sc., Ph.D., dosen Universitas Islam Indonesia.
Pantun pembuka oleh Priyonggo S. dalam talkshow tersebut menggambarkan semangat sinergi yang dibutuhkan dalam pengembangan koperasi:
“Mendaki Merapi jalannya sangatlah terjal
Perlu siapkan kesehatan dan banyak bekal
Koperasi soko guru ekonomi nasional
Mari kita bersinergi secara profesional.”
YWIB: Lembaga Filantropi yang Berkomitmen pada Pemberdayaan Ekonomi
YWIB adalah lembaga yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pendekatan filantropreneur. Lembaga ini mengelola berbagai program di bidang pertanian, peternakan, perikanan, usaha produksi dan perdagangan, serta keuangan mikro. YWIB juga merupakan mitra pelaksana program pemberdayaan dari Dompet Dhuafa dalam sektor filantropreneur.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta mendapatkan materi dan pelatihan mengenai cara mengelola koperasi secara profesional. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan konsep-konsep inovatif dalam tata kelola koperasi dan pengembangan bisnis, yang diharapkan dapat memperkuat koperasi di tingkat lokal dan nasional.
IMZ Consulting, sebuah social enterprise yang fokus pada capacity building, consulting, research, dan asesmen, turut berperan dalam penyelenggaraan Sekolah Manajemen Koperasi. IMZ berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan koperasi dengan meningkatkan kapasitas pengelola koperasi, terutama dalam manajemen sumber daya manusia dan pengembangan bisnis.
Sekolah Manajemen Koperasi ini merupakan bagian dari program yang lebih besar, yang akan diadakan di enam wilayah, antara lain DIY-Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Jabodetabek-Lampung.
“Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas koperasi, tetapi juga mendorong terbentuknya kolaborasi antar koperasi dan mengoptimalkan usaha mereka melalui pengelolaan yang lebih profesional dan sistematis,” ujar Udhi Tri Kurniawan.
Dengan pelatihan ini, YWIB, IMZ Consulting, dan Dompet Dhuafa berharap koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi yang lebih tangguh, mendukung kesejahteraan anggota, serta berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. (*)