Habis Rp3,7 Miliar, Ladang Tadah Hujan Berubah jadi Sawah Irigasi

oleh -2293 Dilihat
oleh
Irigasi
Peresmian sarana irigasi di Kalurahan Pacarejo. (dok. Humas Pemkab Gunungkidul)

GUNUNGKIDUL, (KH),— Progam yang menyasar pertanian terus direalisasikan oleh pemerintah. Baru-baru ini baru saja difungsikan sarana irigasi di Kalurahan Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Pemanfaatannya diresmikan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.

Keberadaannya sangat berpengaruh pada potensi produktivitas pertanian. Sebab, dengan hadirnya fasilitas irigasi tersebut, ladang yang sebelumnya tadah hujan berubah menjadi sawah irigasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, sarana irigasi dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 senilai Rp3,7 Miliar.

“Sarana ini mampu mengairi sawah hingga 40 hektar. Debit air yang dihasilkan 26 liter per detik,” kata Irawan.

Lebih jauh disampaikan, konsep pembangunan irigasi yang dilalukan yakni dengan membendung sungai. Air dari sungai dinaikan ke bak reservoir setnggi 75 meter. Adapun volume bak reservoir memiliki volume 140 meter kubik.

“Dengan tersedianya sarana irigasi, lahan yang sebelumnya hanya bisa satu kali panen, kini kami yakin mampu dua kali panen dalam setahun,” imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berpesan kepada kelompok masyarakat pengguna untuk memamksimalkan fasilitas irigasi guna mendongkrak produktivitas pertanian.

“Pertanian menjadi salah satu sektor utama penyumbang ketahanan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Lurah Pacarejo, Suhardi turut bangga. Sebab, tak hanya potensi meningkatnya hasil pertanian. Keberadaan sarana irigasi juga akan mendukung usaha peternakan masyarakat petani.

“Penanaman hijauan pakan ternak juga memungkinkan dilakukan petani. Sehingga pengadaan pakan ternak akan lebih mudah dan murah, sebab tidak perlu beli lagi,” tukas dia. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar