GUNUNGKIDUL, (KH),– Gus Miftah menolak agenda miliknya di Alun-alun Wonosari, Rabu (17/7/2024) malam dimaknai punya tujuan politik. Bahkan dirinya berseloroh bahwa bukan lagi level dia mengurusi politik tingkat daerah.
“Saya urus nasional, masak tiba-tiba urus bupati,” ujarnya sembari tersenyum.
Setiba di Wonosari, dia dan rombongan singgah ke rumah dinas bupati Gunungkidul. Pria yang suka berkacamata hitam ini memberikan keterangan pers sesaat sebelum tampil bersama Band Aftershine.
‘Silaturahmi Kebangsaan’, begini pria bernama aseli Miftah Maulana Habiburrahman ini menamai acara yang diklaim ia bikin sendiri itu.
Lawatannya ke Gunungkidul bertujuan untuk mengajak masyarakat agar menjalin kerukunan, hidup berbangsa dengan baik, utuh dan tidak terpecah belah.
“Bagaimana kita mencontoh kekompakan Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” imbuhnya.
Pernyataan Gus Miftah yang enggan bahwa acaranya dituding sebagai agenda politik bukan tanpa alasan. Sebelum terlaksana, siang harinya beredar banner di media sosial ada foto bakal calon bupati dan wakil bupati terpampang di banner acara yang ia helat.
“Sedikitpun ini bukan agenda politik,” tegasnya.
Kalaupun sebelumnya ada pamflet yang beredar sehingga seolah-olah acara tersebut berkaitan dengan calon bupati, dia tegaskan bahwa itu semua hoaks.
Dirinya mengaku singgah di rumah dinas bupati juga tidak ada kaitannya dengan politik atau perhelatan Pilkada di Gunungkidul. Dia sengaja transit sebatas untuk berhenti sejenak menemui bupati yang saat ini menjabat.
“Ini murni agenda kebangsaan. Terimakasih Pak Jokowi selamat datang Pak Prabowo. Sebagai orang yang begitu pahamnya dengan sumbangsih Pak Jokowi untuk negeri ini. Saya kemudian berinisiatif membikin acara ini. Bangsa ini harus tahu bagaimana berterima kasih,” tandasnya lagi. (Kandar)