WONOSARI, (KH)— Perwakilan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap Kategori 2 (K2) menuntut perbaikan kesejahteraan dan jaminann kesehatan. Melalui audensi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, perwakilan forum K2 Gunungkidul mengeluhkan nasibnya.
Sekretaris GTT-PTT Kategori 2, Sudarwiyati kepada sejumlah wartawan di ruang rapat Sekda Gunungkidul, Kamis (16/02/2017) mengatakan, tidak hanya menyangkut pengangkatan CPNS, audensi tersebut menuntut kesesuaian penghasilan yang selama ini dinilai belum layak, meski secara administrasi dinyatakan lolos berdasar penjaringan yang dilakukan pemerintah.
“Kami ini sama saja sebagaimana GTT-PTT yang lain. Masa kami yang sudah lolos seleksi menjadi K2 masih disamakan dengan honorer lain. Insentif awalnya kita dapat lah, sekarang kok malah gak dapat ini kan tidak jelas, gaji yang diterima juga tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup,” keluhnya.
Sementara itu, pendamping honorer katagori II yang juga manajer LSM Jejaring Rakyat Mandiri, Rino Caroko mengatakan, selama ini honorer katagori II belum memiliki kesejahteraan yang layak. Padahal mereka telah dinyatakan resmi diakui oleh pemerintah sebagai honorer yang lolos seleksi. Dalam audensi tersebut perwakilan forum K2 juga menuntut mendapat jaminan kesehatan dari BPJS.
“Makanya dalam kesempatan yang sangat baik ini kami berharap pemkab segera membuka pintu untuk menerima aspirasi mereka ini,” pintanya.
Menanggapi aduan, Sekda Gunungkidul, Drajat Ruswandono mengaku berterima kasih atas kedatangan GTT-PTT. “Meskipun begitu, kami harus berkoordinasi dulu dengan beberapa OPD di pemkab,” katanya. Untuk kesejahteraan, Sekda juga belum bisa menjanjikan.
“Coba nanti kita lihat, mungkin tidak dianggarkan pada APBD perubahan,” tuturnya. (WW)