SEMIN, (KH),– ‘Prestasi tiada henti’, begitu slogan, komunitas film Semusim Movie SMK Muhammadiyah Semin. Dari tiga kata sederhana itu Semusim Movie selalu memiliki spirit untuk berprestasi melalui ajang film pendek baik di tingkat daerah maupun nasional.
Kali ini melalui Film Fiksi ‘Sang Pengabdi’, Semusim Movie #6 mampu meraih medali emas dalam ajang Olimpiade Ahmad Dahlan V 2017 tingkat nasional di Bandar Lampung, Sabtu 28 Oktober 2017.
Film berdurasi 11 menit tersebut mengekspos tentang kegigihan seorang guru bernama Muhammad Darwis yang diperankan oleh Rizky Anugerah Rahmadany. Guru Darwis rela menolak panggilan pekerjaan dengan gaji besar dan memilih menjadi seorang guru dan berjuang di sekolah Muhammadiyah. Guru Darwis rela mengajar dua kali dalam sehari demi mengajar murid muridnya yang tidak bisa berangkat sekolah karena banjir walaupun harus menempuh perjalanan selama dua jam.
Film Sang Pengabdi digarap oleh Septyan Dwi Nuryanto (sutradara dan kameramen), Muhammad Nur Syamsi (kameramen & editor), Della Nor Cahya (penata suara), Feri Christanto (penata artistik), Reza Anfa Mahardika (penata cahaya) dan Soni Tri Suasono (fotografer).
Muhammad Nur Syamsi mengungkapkan alasan mengapa memilih mengekspos tentang perjuangan seorang guru. Dalam film tersebut ditampilkan sosok seorang anak muda yang baru mencari pekerjaan. Saat mendapat panggilan pekerjaan dengan gaji besar, Muhammad Darwis malah memilih menjadi seorang guru walaupun dengan gaji sangat kecil.
“Inilah pesan yang ingin kita sampaikan bahwa peran guru sangatlah penting demi kemajuan suatu bangsa” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Kompetensi Kejuruan Multimedia, Sumarsono mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih siswa siswanya.
“Sangat bersyukur, ada banyak jalan menuju prestasi dan tentunya diraih dengan cara masingmasing. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik doa maupun tenaga demi suksesnya film ‘Sang Pengabdi’,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan kepala sekolah SMK Muhammadiyah Semin, Rustamto. Ia sangat mengapresiasi karya-karya siswa. Perjuangan para siswa dinilai optimal dalam berkarya, bahkan rela lembur siang malam demi membawa nama baik sekolah.
“Sangatlah wajar jika mereka mendapatkan hasil yang maksimal juga. Semoga bisa memacu semangat siswa siswa yang lainnya untuk terus berprestasi,” harap Rustamto. (Kandar)
