WONOSARI, (KH),– Festival Film Gunungkidul (FFG) tahun 2021 yang digelar Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Gunungkidul telah usai. Penyerahan penghargaan berbagai nominasi pada FFG ke-tiga ini dilaksanakan Sabtu, (11/12/2021) malam di Taman Budaya Gunungkidul.
Setidaknya ada 5 nominasi yang diberikan oleh penyelenggara, yakni film terbaik, aktor dan aktris terbaik, pemeran pendukung pria dan perempuan terbaik, penata artistik terbaik, penulis skenario terbaik, ilustrator musik terbaik, sutradara terbaik dan penata rias dan busana terbaik.
Sekretaris Disbud Gunungkidul, C Agus Mantara menyampaikan, FFG dikemas dengan rangkaian kegiatan diantaranya workshop film, produksi 20 film fiksi, launching dan nonton bareng, serta malam penghargaaan.
“Sasaran kegiatan FFG yakni rumah produksi film yang memilih dan mengaktualisasikan karya yang mengandung 5 unsur pelestarian kebudayaan sebagai indikator kemajuan kebudayaan. Diantaranya; adat dan tradisi, kesenaian tradisional, bahasa sastra dan aksasra, kerajinan kuliner dan pengobatan tradisional, serta warisan budaya dan arsitektur,” papar Agus Mantara dalam sambutan pada malam penghargaan FFG.
Pihaknya menambahkan, FFG terselenggara dengan dukungan dana keistimewaan DIY. Sineas-sineas yang terseleksi akan mengdapatkan uang pembinaan, piagam dan trophy.
“Kritik dan saran selalu kami harapkan guna perbaikan penyelenggaraan tahun depan,” pinta Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto atas nama pemerintah mengapresiasi penyelenggaraan FFG tahun ini. “Dukungan akan terus diberikan sebagai wujud sinergi antara pemerintah dengan pelaku seni,” kata Heri.
Adapun berdasar penilaian juri dari Jogja Film Akademi (JFA), film berjudul Keris produksi Diva Picture dinobatkan sebagai film terbaik. Selain sebagai pemegang trophy film terbaik, Diva Picture juga meraih penghargaan sebagai penulis skenario terbaik. Sementara untuk nominasi sutradara dan penata artistik terbaik dianugerahkan kepada Let’s Go Video.
Sedangkan untuk nominasi illustrator musik terbaik diberikan kepada Dhar Studio, penata rias dan busana terbaik direbut Productive ID, pemeran pendukung pria terbaik dipegang Erick Monk Osta dari Dhar Studio, sementara pemeran pendukung wanita terbaik dinobatkan kepada Luthfi Nurul Iksan dari Visualist Picture. Lantas untuk aktor dan aktris terbaik dipegang oleh Abram Abisai dari Gawai Indonesia dan Citra Arumia dari SSRNB Familia.
Dalam kesempatan berbeda, Produser Diva Pictures, Basuki Rahmanto mengaku bersyukur karyanya mendapat predikat sebagai film terbaik. Ia mengaku tak menduga sebelumnya, sebab, pada sesi launching dan nonton bareng, 20 film yang dibuat sineas-sineas Gunungkidul seluruhnya berkelas.
“Kami pun sebetulnya pesimis. Target kami hanya masuk nominasi, pada akhirnya dinilai menjadi yang terbaik kami bersyukur,” kata dia.
Sedikit menyinggung pesan yang ingin disampaikan dari film “Keris”, Basuki menerangkan, benda warisan budaya tersebut patut mendapat perhatian dan pelestarian bukan karena dianggap punya kekuatan magis atau mistis. Namun, keberadaan keris harus dirawat karena makna filosofinya, diantaranya supaya generasi saat ini ingat dengan leluhur, orang tua, serta saudara. (Kandar)