WONOSARI, (KH),– Festival Pedalangan tahun 2018 di Kabupaten Gunungidul dibuka Wakil Bupati, Immawan Wahyudi, Jum’at, (3/8/2018). Festival pedalangan yang berlangsung di alun-alun Wonosari tersebut akan berlangsung hingga Minggu, 5 Agustus nanti.
Immawan Wahyudi menegaskan begitu pentingnya pelestarian dan regenerasi pegiat seni budaya di Gunungkidul, salah satunya seni wayang kulit. Festival pedalangan yang digelar diyakini dapat menjaga kelestarian kesenian yang memiliki nilai luhur berupa tontonan dan tuntunan.
“Kegiatan festival memberi kesempatan dalang muda untuk berpentas. Meminimalisir berkurang dan habisnya generasi dalang di Gunungkidul,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Agus Kamtono dalam laporan menyebutkan, festival diikuti 18 dalang anak dan 18 dalang dewasa. Mereka merupakan wakil dari masing-masing kecamatan di Gunungkidul.
“Festival ini merupakan ajang pentas dan evaluasi atas latihan yang selama ini dilakukan. Sekaligus merupakan kompetisi berjenjang dari kabupaten hingga nasional,” jelasnya.
Lanjutnya, para juara akan maju ke tingkat propinsi. Para juri yang berasal dari akademisi dan praktisi akan mengambil pemenang berdasar kriteria diantaranya dalang mumpuni anak dan dewasa, penyaji lakon terbaik, penyaji sabet terbaik, penyaji catur terbaik, penyaji gecul serta gending terbaik.
Ditambahkan, Pada hari pertama, akan tampil wakil dari kecamatan Girisubo, Panggang, Saptosari, Ponjong, Wonosari dan Ngawen. Pada hari selanjutnya, giliran kecamatan Nglipar, Playen, Paliyan, Semanu, Tanjungsari dan Tepus unjuk gigi. Sementara pada hari terakhir ada dari Kecamatan Rongkop, Karangmojo, Gedangsari, Semin, Purwosari dan Patuk. Dalam setiap harinya lomba dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB. (Kandar)