“Mencermati penilaian netizen pasca debat tadi malam, kami meyakini mbak Endah dan Mas Joko secara elektabilitas naik dan tidak sedikit pemilih perempuan semakin memantapkan diri untuk memilih pasangan nomor urut 1,” kata Rino, Kamis (24/10/2024).
Selain itu, poin mencolok terdapat pada pernyataan Mbak Endah yang berkomitmen untuk melakukan komunikasi serta melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Non Governmental Organization (NGO) dalam penyelesaian permasalahan di Gunungkidul.
“Komitmen Mbak Endah dalam panggung debat tadi malam diantaranya akan menggandeng LSM dan NGO menjadi catatan penting dan mendapat apresiasi dari masyarakat,” ucap Rino.
Namun pihaknya juga mengakui ada jawaban yang melenceng dari pertanyaan utamanya terkait pertanyaan singkat mengenai strategi pembangunan. Jawaban itu menurut Rino belum lengkap dan komperehensif.
“Kita menyadari betul psikologis kontestan ketika dihadapkan pada kamera dan ditonton oleh ribuan warga khususnya Gunungkidul, pasti menyiapkan jawaban yang spesifik karena keluar dari materi debat,” terang dia.
Terlepas dari itu semua, pihaknya meyakini bahwa Mbak Endah menguasai panggung debat calon bupati. Kedepan tim Endah-Joko akan pertajam dalam debat berikutnya.
“Tentu debat ke depan akan kita persiapkan sematang mungkin,” lanjutnya.
Ketua Tim Pemenangan Endah-Joko, Heri Nugroho juga menyampaikan hal yang tak jauh berbeda. Dirinya meyakini dengan penampilan Mbak Endah dalam debat semalam semakin memantapkan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk paslon nomor 1.
Selain kapasitas, sambung Heri, Endah – Joko punya peluang besar dalam menyelesaikan persoalan anggaran berkaitan dengan upaya pembangunan di Gunungkidul. Dia merupakan tokoh politik dengan jaringan kuat hingga tingkat pusat. Komunikasi secara politis dan teknokratis mampu dilakukan Endah. Terlebih dirinya didukung dua partai politik yang besar, yakni Golkar dan PKB.
“Performa Mbak Endah sangat menonjol dalam debat semalam. Mbak Endah menunjukan kualitasnya sebagai pemimpin dengan memberikan solusi permasalahan di Gunungkidul,” tandas Heri. (*)