Dua Belas Band Tampil dalam Sambi Independent Day

oleh -
oleh
iklan dprd

PATUK, kabarhandayani.–Bunyi gedebug drum berpadu dengan bunyi  alat music lain seperti gitar dan bass mengiringi lagu yang dinyanyikan sang vokalis. Nampak sekumpulan pemuda berkumpul mengitari panggung menikmati alunan musik bergenre favorit anak muda.
Inilah yang tergambar dari kegiatan sekumpulan anak-anak muda di pinggir jalan Jogja-Wonosari,  tepatnya di 75 meter barat pertigaan Sambipitu, Padukuhan Widoro Kulon, Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Anak-anak Sambipitu menggelar Sambi Independent Day pada Sabtu (2/8/2014) sejak pukul 20.00 WIB hingga 24.00 WIB.
Cahaya Penaka Bulan, ketua panitia menjelaskan, acara ini digelar oleh anak-anak muda yang tinggal di Sambipitu dengan tujuan memberikan wadah bagi kawula muda untuk berkreasi di bidang musik. Selain itu, acara ini digelar untuk mengajak pemuda yang selama in cenderung hura-hura dan membentuk geng yang berperilaku negatif dan meresahkan masyarakat, dapat mempunyai kegiatan yang positif.
Semangat anak-muda ini patut diacungi jempol. Pasalnya, segala persiapan mulai dari dana dan tempat yang digunakan untuk menggelar acara ini murni dari patungan dan kreatifitas mereka sendiri.
“Event ini digelar untuk mewadahi teman-teman yang berbakat dibidang musik. Kita bersama-sama meyiapkan sarana,  baik tempat dan sebagainya dengan usaha kita sendiri,” ungkap jelasnya.
Lanjut Cahaya, masing-masing anak patungan sebesar Rp 50.000,00. Lokasi dan panggung dengan lighting menawan pun disetting sedemikian rupa oleh tangan kreatif mereka sehingga nampak eksklusif meskipun hanya dengan lampu, tong dan replika gitar yang terpampang di depan panggung bersama gapura dengan tulisan “Sambi Independent Day”.
Cahaya menambahkan, parade band ini diikuti oleh 12 grup band di ruang lingkup Gunungkidul yang mayoritas anak muda. Pendaftarannya dibuka sejak 3 minggu sebelum acara digelar dan ternyata mendapat antusiasme dari grup-grup band di Gunungkidul. Namun karena melihat estimasi waktu, peserta hanya dibatasi hingga 12 grup band.
Menurut penuturan Cahaya, pihak Kepala Desa Bunder mendukung penuh dan memberikan ijin kegiatan.  Masyarakat juga luwes dengan anak-anak yang mengadakan kegiatan . Hal ini nampak terlihat dari warga yang turut menikmati penampilan musik dari group band.
Dalam acara ini, semua jenis genre musik boleh dimainkan mulai dari punk, reage, rock dan sebagainya. “Harapannya dapat menjadi acara tahunan karena terakhir digelar sudah 4 tahun yang lalu. Tapi kalau pelaksanaanya sudah 4 kali. Kedepannya semoga teman-teman pelaksana dapat terus membuat event yang kreatif,” pungkasnya.
Dalam acara tersebut juga ada pembancaan  salah satu sajak karya WS Rendra. Diiringi dengan alunan music. Acara ini ternyata juga mengundang sebagian pengendara yang melintas untuk menghentikan kendaraannya dan turut menyaksikan parade band ini.(Mutia/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar