GUNUNGKIDUL, (KH),– Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama BMT UMMAT berkolaborasi menggulirkan program inti plasma pengembangbiakan domba bagi peternak di Plumbon Kidul, Logandeng, Playen, Gunungkidul.
Penyerahan domba sebanyak 21 ekor yang terdiri dari 20 ekor betina dan 1 ekor pejantan dilakukan pertengahan Bulan Oktober lalu.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta, Muhammad Zahron mengatakan, Dompet Dhuafa terus berupaya menghadapi tantangan zaman dalam melayani mustahik. Program-program yang digulirkan pun menyesuaikan kondisi dan situasi masyarakat yang terus berkembang.
“Kami yakin bahwa program ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan peternak lokal sekaligus memperkuat Yogyakarta sebagai destinasi wisata kuliner yang khas dengan berbagai olahan daging domba,” kata Zahron.
Selain itu, sambung dia, kesadaran masyarakat Muslim terhadap ibadah kurban semakin meningkat setiap tahunnya. Melalui program ini, diharapkan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha dapat terpenuhi.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari BMT UMMAT, Dewi menuturkan, Program Inti-Plasma Breeding merupakan program inisiasi Dompet Dhuafa Yogyakarta melalui DD Farm Yogyakarta untuk memberdayakan peternakan domba dengan skema inti-plasma terpadu.
“Dalam program ini alhamdulillah BMT UMMAT dipercaya oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta Kembali untuk ikut menjadi mitra kerjasama,” ujarnya.
Pihaknya berharap, program ini mampu meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat maupun peternak. Kerjsasama ini pun ia nilai dapat mendukung keberlangsungan populasi domba serta menjadi kemitraan strategis bagi masing-masing pihak.
Sementara itu, Wibawanti Wulandari, S.P, M. Si selaku Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyebut, program ternak domba di Gunungkidul ini mendukug upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Kabupaten Gunungkidul dengan keunikananya ternyata memiliki potensi besar dalam hal peternakan. Saya mewakili Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sangat berterimakasih dan mendukung program ini,” terang Wibawanti.
Pihaknya mengaku, jajarannya nanti akan ikut serta dalam memberikan penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan hewan ternak domba. Sebab, sebagaimana diketahui bahwa kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan masih sering terjadi terutama di Kabupaten Gunungkidul bahkan kasus wabah antraks juga ditemui. (*)