Direktur PDAM Bantah Adanya Kolusi

oleh -1488 Dilihat
oleh

WONOSARI, kabarhandayani.– Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Isnawan Fibrianto mengaku sistem penerimaan pegawai honorer di kantornya sudah sesuai dengan peraturan yang ada.
Saat ditemui, Senin (8/9/2014), Isnawan membenarkan jika sistem rekrutmen yang dilakukan memang cenderung tertutup. Menurutnya, penerimaan pegawai honorer berdasarkan pada surat lamaran yang selama ini dikirim oleh masyarakat.
“Rekrutmen pegawai memang ada, tetapi selama ini memang tidak kita publikasikan secara umum. Yang kita panggil untuk melaksanakan tes adalah masyarakat yang sudah mengirimkan lamaran,” ungkapnya.
Rekrutmen tertutup kata Isnawan untuk mensiasasti agar calon pendaftar tidak membludak, sehingga tidak menganggu pada pelayanan masyarakat. Meski demikian Isnawan menegaskan rekrutmen ini jauh dari kolusi atau main mata serta melibatkan orang dalam.
“Tidak ada unsur main mata, semua pegawai honorer yang masuk adalah mereka yang sudah mengirimkan surat lamaran dan mengikuti tes sebelum dinyatakan diterima dan pekerja di PDAM Tirta Handayani,” akunya.
Disinggung adanya keluhan dari tenaga harian lepas pencatat meteran, Isnawan mengaku bahwa rekrutmen terbuka bagi siapa aja. Dia berdalih, meski tidak ada info lowongan di PDAM Tirta handayani, tetapi ada saja masyarakat yang memasukan lamaran ke PDAM.
“Kepada pekerja pencatat meteran, kita sifatnya kontrak jasa, jasanya yang kita bayar, kita berharap mereka memasukan lamaran wong ini terbuka untuk umum, sewaktu-waktu butuh pegawai kami akan melakukan seleksi berdasarkan lamaran yang masuk,” tegas dia.
Sementara Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Cabang Gunungkidul Agus Budi Santoso menyatakan pihaknya akan tetap menindaklanjuti apa yang menjadi laporan tenaga kontrak pencatat meteran yang masuk ke SPSI. Dalam tindak lanjut nanti, Santoso tetap akan mengacu pada surat perjanjian kontrak pada pasal 10.
Ada 15 honorer baru yang dipekerjakan, berarti kan ada formasi lowongan yang dibuka, pertanyaannya di sini, kenapa para tenaga kontrak ini tidak diberi tahu, ini tidak bisa kita biarkan, akan kita tindak lanjut segera,” ungkap dia. (Juju/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar