WONOSARI, (KH) — Satu hari menjelang kepulangan anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pada Selasa (02/02) besok, hari ini Plt Bupati Gunungkidul, Budi Antono melakukan checking kesiapan lokasi tempat pembekalan dan bimbingan. Dalam peninjauan tersebut, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul menyatakan, Balai Latihan Kerja (BLK) siap menampung eks Gafatar. Saat ini, pihaknya masih mendirikan dapur umum dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana).
“Saya fikir saat ini mereka siap, dan besok kita siap menjemput dari Youth Centre,” ucap Budi Antono, Senin (01/02).
Budi mengaku belum menerima jumlah pasti warga Gunungkidul yang nantinya akan dijemput. Ia menjelaskan, data sementara hanya 16 orang yang akan dipulangkan, namun masih ada 7 orang lainnya yang terdiri dari 3 orang warga Tanjungsari dan 4 orang lainnya yang merupakan warga Gedangsari.
Ia menjamin kelayakan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penampungan. Hal ini lantaran sejumlah fasilitas penunjang seperti kamar mandi beserta alat kebersihan lainnya sudah ada. Ditambah lagi dapur umum yang bisa digunakan eks Gafatar selama 3 hari.
“Tapi 7 orang lainnya sudah langsung kembali ke rumah asal mereka, karena yakin langsung diterima di lokasi asalnya. Tapi mereka juga diharapkan bisa mengikuti bimbingan yang diberikan oleh dinas,” imbuh Budi.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugraha yakin, eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akan bisa diterima di lingkungan asal mereka. Hal ini lantaran Pemkab Gunungkidul sudah membentuk tim khusus untuk kepulangan Gafatar dengan ujung tombak Kepala Desa dan Camat tempat para mantan anggota Gafatar tinggal sebelumnya.
“ Kita juga memiliki tim khusus untuk menjamin kepulangan Gafatar nantinya diterima lingkungan,” ucapnya, Senin (01/02).
Ia lebih lanjut menghimbau kepada anggota eks Gafatar untuk tidak risau masalah perkerjaan. Pemkab Gunungkidul melalui Dinas berjanji akan membantu untuk membantu mencarikan solusi perkerjaan dan upah layak baik dengan keterampilan kerja dan berbagai cara lainnya.
“Tidak akan ada beda antara anggota eks Gafatar dengan warga Gunungkidul lainnya. Apabila ia merasa kesulitan untuk memiliki pekerjaan maka akan kita bantu,” imbuh Dwi. (Maria Dwianjani).