TEPUS, (KH),– Dua korban kecelakaan laut di Pantai Slili yang terjadi Rabu, (18/12/2019) lalu hingga Jum’at, (20/12/2019) sore belum ditemukan. Meski pencarian yang dilakukan oleh petugas gabungan radiusnya diperlebar.
Sekertaris SAR Satlinmas Wilayah II, Surisdiyanto menginformasikan, salah satu kapal rescue menyisir dari lokasi kejadian kea rah selatan hingga radius 4 mil.
“Kapal lain menyisir dari lokasi dari arah barat hingga tempat kejadian lalu ke timur hingga jarak 2 kilometer,” terang Surisdiyanto.
Selain tim pencari di laut, sebanyak 50 personil menyisir dari tebing. Dari tempat kejadian dua korban tenggelam, disisir kea rah barat dan timur masing-masing berjarak hingga 2 kilometer. Sementara itu, tim yang diplot mencari dengan alat bantu senorkeling di lokasi tenggelam mengalami kendala kondisi air laut keruh.
Tim pencari yang menggunakan perahu, sambung Surisdiyanto, juga mengalami kesulitan karena kondisi gelombang air laut mengalami kenaikan antara 1,5 hingga 2 meter.
“Arus permukaan air cukup deras mengarah ke selatan,” terang Surisdiyanto.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan laut akibat terseret rip current membuat seorang wisatawan, Ahmad Mustofa (20), mahasiswa IAIN Salatiga dan pemilik persewaan body board, Pardi (43) warga Desa Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul tenggelam.
Mulanya wisatawan asal Wonosegoro, Boyolali, Jateng tersebut bermain body board di area rip current. Korban terseret rip current dan terlepas dari body board lantas tenggelam. Melihat wisatawan tenggelam, Pardi berusaha menolong dengan berenang menuju lokasi tenggelamnya Ahmad Mustofa. Nahas, Pardi justru terseret kuatnya arus rip current hingga ikut tenggelam. (Kandar)