KARANGMOJO, (KH),– Seorang perempuan sepuh berusia 70 tahun, Ngatinah warga Kecamatan Karangmojo mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Meninggalnya Ngatinah pertama diketahui oleh anaknya, Murtini. Berdasar informasi yang dihimpun, sebelumnya, Murtini meninggalkan rumah hendak melihat pertunjukan Jathilan.
Sepulang melihat pertunjukan Jathilan, Murtini hendak memberikan es dawet pada ibunya, Ngatinah (70). Namun, saat oleh-oleh hendak diantar ke kamar, Murtini mendapati ibunya telah tak bernyawa.
Berdasar penelusuran petugas kepolisian setempat, sakit fisik kembali menjadi dugaan pencetus tindakan warga mengakhiri hidup.
Kapolsek Karangmojo, Kompol Sunaryo mengatakan, pelaku mengidap sakit stroke bertahun-tahun. “Diduga depresi lalu bunuh diri,” kata dia.
Pemeriksaan yang dilakukan bersama tim medis dari Puskesmas Karangmojo disimpulkan bahwa meninggalnya Ngatinah tak ada yang janggal. Ia meninggal dunia diyakini murni karena bunuh diri.
“Tak ada tanda luka-luka,” jelas dokter Kriswardani Eko Pranoto. Usai diperiksa jasad diserahkan ke pihak keluarga untuk menjalani prosesi pemakaman. (Kandar)
***
Catatan Redaksi:
- Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
- Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
- Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.