Kegiatan yang berlangsung berupa kirab budaya, pertunjukkan atau festival koreografi pencak silat serta jemparingan.
“Peserta kirab budaya dari warga masyarat, Prajurit Yodonegaran, padepokan Satriotomo, Drumband SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul,dan SD Gojari Kedungpoh,” rinci Rudi.
Lanjut dia, hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan tersebut diantaranya karena keprihatinan bersama atas semakin minimnya orang yang bersedia mempelajari budaya dan kearifan lokal seperti pencak silat dan jemparingan.
Lebih jauh disampaikan, kegiatan jemparingan seolah hanya ada di dalam keraton saja. Tak ada ditengah-tengah masyarakat. Begitu juga dengan pencak silat, masyarakat sudah tak familier lagi dengannya. Dengan digelarnya dua agenda tersebut membuat masyarakat antusias untuk menyaksikan.
“Masyarakat yang menyaksikan cukup banyak, termasuk warga dari manca negara. Event ini baru pertama kali di Gunungkidul, harapan tahun depan pemerintah kabupaten lebih mengkomidir,” harap Guru di SMP 1 Nglipar ini. (Kandar)