Demi Siti Sumei yang Merias, Pengantin Rela Ganti Tanggal Pernikahan

oleh -6024 Dilihat
oleh
pengantin
Foto kenangan Siti Sumei saat merias pengantin. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pernikahan adalah salah satu momentum paling berharga dalam hidup. Sebab, hari pernikahan merupakan peristiwa langka bagi tiap pasangan. Agar peristiwa sekali seumur hidup tersebut lebih mengesankan sekaligus menjadi kenangan berharga, pasangan pengantin tak bakal asal-asalan mencari vendor jasa pendukung penyelenggaraan pesta. Salah satunya adalah urusan jasa rias pengantin. Banyak pasangan yang mempertimbangkan untuk mencari jasa perias pengantin profesional agar kenangan pelaksanaan pesta pernikahan makin mengagumkan.

Perias berpengalaman dan punya jam terbang tentu akan menghadirkan hasil make up wajah yang memukau. Secara gampang, salah satu tolok ukurnya membuat tamu undangan seolah tak kenal wajah si pengantin. Saking cantiknya.

Untuk skala lokal Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Siti Sumei warga Karangtengah I, Kalurahan Karagtengah, pernah menjadi salah satu vendor perias pengantin yang pernah memegang predikat itu. Jasa perias yang berpengalaman, laris, dan diminati banyak orang.

Anak ke-tiga dari 4 bersaudara pasangan Sis Wasiman dan Sadinem ini saat awal belajar agar memiliki kompetensi menjadi perias ternama dimulai sejak usia sekolah. Siti sejak SMP suka membantu kakaknya, Purwanti yang lebih dulu membuka jasa rias pengantin. Sepulang sekolah, saat kakaknya merias ia kemudian terjun menjadi asisten.

Istri dari Sumadi ini pun makin tertarik dengan dunia make up. Tak hanya itu, disela jadi asisten perias wajah ia juga belajar memangkas dan mewat rambut di sebuah salon yang cukup populer di Gunungkidul.

Siti mengaku senang saat merias wajah. Terlebih, dapat tambahan uang jajan. Saat lulus dari SMPN 1 Wonosari dan melanjutkan ke SMKN 1 Wonosari aktivitas merias wajah makin sering Siti lakukan. Ia pun dinilai oleh kakaknya punya talenta urusan make up. Alasan itu yang kemudian membuat kakak dan ibunya, Sadinem mendukung penuh saat Siti berniat mempelajari lebih serius perihal kompetensi merias wajah. Siti pun kemudian mengambil kursus di LPK milik Bu Hardi di Wonosari.

Belajar di LPK tak membuat Siti cepat puas. Aneka seminar dan pelatihan di luar LPK masih ia ikuti. Puluhan kali jumlahnya. Sertifikat sebagai peserta pun cukup banyak diperoleh.

Tak hanya skala lokal, pelatihan di level propinsi hingga ke ibu kota Jakarta pernah ia ikuti. Namanya pun makin populer sebagai perias yang mampu menghadirkan hasil make up yang menawan.

Meski begitu, Siti lagi-agi tak cepat puas menimba ilmu. Saat perias kenamaan Ibu Tienuk Riefki menggelar Seminar di Wonosari, ia tetap mengikuti dan menyimak dengan telaten.

Banyak ilmu ia peroleh. Pengetahuan mulai dari jenis make up untuk berbagai jenis dan warna kulit, memoles lipstick untuk berbagai bentuk bibir, membuat kelopak mata proporsional, hingga membuat alis sehingga menambah wajah pengantin nampak menawan.

Siti berkisah, saat jasa rias pengantin yang dijalankan mencapai masa keemasan, dalam satu hari bisa saja dirinya berikut asisten berpindah hingga 3 lokasi pesta pernikahan. Tingginya permintaan terkadang dia tak mampu hadir pada tiap pesta pernikahan yang meminta jasanya. Untuk itu, saat negosiasi dimuka, ia memastikan pemesan jasa rias pengantin tak kecewa karena kondisi kerepotannya. Manakala pemesan menghendaki agar tetap Siti yang merias wajah, tak sedikit pula pemesan mengganti tanggal pesta pernikahan. Mencari waktu yang pas dengan jadwal yang Siti miliki.

Dia bertutur, awal tahun 2000-an jasa rias pengantin yang dikelola merupakan masa yang menggembirakan, selain namanya yang kesohor karena hasil make up memang berkelas, saingan pada tahun-tahun itu belum banyak.

“Jasa satu paket pesta pernikahan saat itu dipatok mulai Rp4 jutaan laris bukan main,” kenang Siti saat ditemui dikediamannya belum lama ini.

pengantin
Siti Sumei saat ditemui di kediamannya. (KH/ Kandar)

Bukan hanya berhenti di jasa rias pengantin, ia juga membuka Novita Salon. Salon perawatan dan potong rambut yang ia buka di kediamannya juga tak kalah ramai. Namun, karena keterbatasan waktu dan tenaga, saat jadwal merias pengantin padat, salon terpaksa libur.

Jasa rias wajah yang dikelola Siti juga cukup sibuk pada momentum tertentu, Seperti pada peringatan Hari Kartini, agenda rasulan, dan pelaksanaan adat tradisi yang lain.

Setidaknya ada 3 asisten tetap yang selalu sigap membantu menyelesaikan pesanan jasa merias pengantin. 3 asisten tersebut cukup mumpuni karena Siti latih secara perlahan. Mereka juga sanggup dengan ritme kerja sebagai perias pengantin. Siti tak meremehkan tantangan atas pilihan pekerjaannya. Sebab, rutinitas kerjanya berbeda dengan orang pada umumnya. Meski begitu, Siti selalu berusaha menikmati. Ia tak mengeluh apabila harus bangun pagi buta karena jadwal ijab Kabul dilaksanakan pagi-pagi sekali. Bahkan, apabila dalam sehari harus menyelesaikan pekerjaan di-tiga lokasi, persiapan kerap dilakukan selama semalam suntuk. Mulai dari menghitung jumlah perlengkapan make up, menyiapkan busana, dekorasi dan perlengkapan lain yang diminta pemilik hajat.

Hasil dari usaha Siti sebagai perias wajah dan persewaan busana serta dekorasi pengantin tak bisa dianggap remeh. Saat usaha suami mandeg, jasa sebagai perias pengantinlah yang menopang perekonomian keluarga. 2 anaknya pun, Artiningsih Titisari dan Prita Noviyanti ia antarkan menempuh pendidikan hingga lulus perguruan tinggi. Saat ini keduanya telah bekerja dan bekeluarga. Tak satu pun dari keduanya mengikuti jejak Siti. Mereka memilih pekerjaan sesuai yang dikehendaki. Soal ini, Siti tak banyak mengatur. Pilihan karir anak dia serahkan sepenuhnya pada pribadi masing-masing.

Diusia yang kian lanjut, Siti tak lagi mampu menerima jasa merias wajah. Utamanya pada bagian memandu upacara sakral adat pernikahan ala jawa. Kondisi kesehatan yang menurun membuat anaknya melarang Siti melayani jasa merias pengantin. Sesekali saja apabila ada yang datang meminta untuk dirias wajahnya ia masih sanggupi.

Dia menuturkan, warga dari berbagai penjuru Gunungkidul pernah memakai jasa Bu Siti Sumei. Merasakan dan tampil percaya diri di hadapan tamu karena hasil make up Bu Siti yang memuaskan. Baik diminta rias gaya Yogya maupun Solo, Siti mampu melayani. Bahkan, kepiawaian tangan Siti juga dimintai warga luar kota. Beberapa warga Jakarta juga pernah menghendaki agar Siti yang merias wajah putrinya pada hari pesta pernikahan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar