WONOSARI, kabarhandayani,– Demi berkumpul dengan keluarga dan bersilaturahmi dengan saudara di hari raya Idul Fitri 1435 H, Putra bersama 3 temannya rela menghabiskan waktunya untuk perjalanan hingga 33 jam. Di atas motornya, Putra berpacu melawan kantuk dan lelah dari Tangerang Selatan, Banten, menuju kampung halaman di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari.
Dalam perjalanan Putra berboncengan dengan Driyanto yang satu desa dengannya. Mereka berangkat dari Tangerang Selatan pada hari Jumat sore (25/7/2014) pukul 17.00 WIB dan sampai dirumah pukul
02.00 pada Minggu dini hari (27/7/2014).
“Dari Bintaro sudah macet, apalagi di daerah Pantura semakin parah. Rute yang saya ambil melalui Pantura mengambil arah Purwokerto kemudian lewat Purworejo,” Kata Putra, Minggu (27/7/2014).
Putra meneruskan, meski harus dengan perjuangan yang lama di sela-sela kemacetan kendaraan namun ia merasa bahagia sesampainya di rumah. Baginya momen Lebaran seperti ini memiliki nilai yang begitu bermakna.
“Saya sendiri tak bisa mengungkapkan seperti apa makna pertemuan dan kebahagiaan kami. Namun yang pasti kepulangan ke kampung halaman adalah sesuatu kebahagiaan yang sulit saya jelaskan dengan kata-kata,” lanjut Putra.
Pulang kampung saat hari raya Lebaran, menurut Putra, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri karena bisa membuat orang tuanya bahagia. Di samping itu, makna hari raya akan lebih ia rasakan ketika dirayakan bersama keluarga dan saudara di kampung halaman.
Putra merupakan pemuda lajang yang mencoba mengais rejeki sebagai Urban. Di perantauan, lelaki lulusan SMK tahun 2010 ini bekerja sebagai salah satu teknisi perusahaan Enginering di Banten. Setiap hari ia telah terbiasa pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk pemasangan jaringan telepon, AC, ataupun internet. (Maryanto/Hfs)