Delapan Wisata Petualangan Gua di Gunungkidul

oleh -4141 Dilihat
oleh

KABARHANDAYANI.– Gunungkidul merupakan salah satu bagian dari Kawasan Karst Gunungsewu. Dalam kawasan karst ini terdapat beberapa goa bawah tanah. Berikut deskripsi singkat beberapa goa di Gunungkidul yang telah diusahakan sebagai destinasi wisata minat khusus:
1. Goa Pindul
Goa Pindul merupakan goa yang memiliki aliran sungai bawah tanah terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Goa Pindul memiliki panjang sekitar 350  meter dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Pengunjung dapat menikmati Goa Pindul dengan naik pelampung menyusuri sungai dalam perut goa. Pengunjung dapat menikmati keindahan goa ini dengan tarif Rp 35.000,00 per orang dengan fasilitas alat susur goa dan pemandu. Untuk masuk Goa Pindul dapat menggunakan jasa pemandu dan persewaan alat yang ada, diantaranya: Kelompok Desa Wisata Bejiharjo (Dewa Bejo), Wirawisata, Tunas Wisata, Karya Wisata, Panca Wisata, Mliwis Putih, Gelaran Indah, yang keseluruhan pengelola jasa pemandu dan persewaan alat berada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul.
2. Goa Cokro
Goa Cokro merupakan goa vertikal yang terletak di Padukuhan Blimbing, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong. Goa yang memiliki kedalam sekitar 35 meter ini menyuguhkan ornamen stalagtit dan stalagmit yang masih hidup. Destinasi wisata ini merupakan minat khusus dengan tiket masuk Rp 400.000,00 per orang dilengkapi fasilitas masuk goa dengan teknik rappeling dan Single Rope Technique (SRT) dipandu oleh instruktur berpengalaman. Untuk dapat masuk ke Goa Cokro dapat menggunakan jasa pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mekar.
3. Goa Jomblang-Grubug
Kedua goa ini merupakan destinasi wisata minat khusus yang  terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Goa Jomblang merupakan goa vertikal sedalam 60 hingga 90 meter dengan hutan purba yang rapat di dasarnya. Terdapat lorong sepanjang 300 m yang dihiasi dengan ornamen gua yang indah yang menghubungkan Goa Jomblang dengan Goa Grubug. Goa grubug merupakan goa vertikal sedalam 126 meter yang terkenal dengan keindahan pancaran sinar matahari ke dalam goa dengan sebutan cahaya surga. Pengunjung dapat menikmati keindahan goa ini dengan tiket masuk Rp 450.000,00 per orang dengan fasilitas peralatan susur goa vertikal, pemandu dan makan. Untuk dapat masuk ke Goa Jomblang-Grubug dapat menggunakan jasa pengelola Resort Jomblang yang dikelola oleh swasta.
4. Goa Kali Suci
Goa Kali Suci merupakan goa dengan sungai bawah tanah yang terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu.Sumber mata air Kalisuci dipercaya bisa menyembuhkan penyakit, selain itu goa ini memiliki tebing-tebing batu kapur yang indah. Dengan tiket masuk Rp 70.000,00 per orang, pengunjung dapat menikmati wisata cave tubing atau menyusuri sungai dengan ban dan pelampung. Fasilitas perlengkapan susur goa, pemandu dan mie instan. Untuk dapat masuk ke Goa Kali Suci dapat menggunakan jasa pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci.
5. Goa Jlamprong
Goa Jlamprong merupakan goa bawah tanah yang terletak di Padukuhan Mojo, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu. Petualangan di Goa bawah tanah ini termasuk non ekstrim. Untuk berpetualangan di goa ini dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam dengan trecking atau sekitar 1 kilo meter. Di dalam goa ini terdapat sungai dengan air hangat, ornamen stalagtit dan stalagmit yang indah serta kicauan ribuan kelelawar.  Dengan tiket masuk Rp 40.000,00 per orang, pengunjung dapat berpetualang untuk menikmati keindahan goa Jlamprong tersebut dengan fasilitas perlengkapan susur goa dan pemandu. Untuk dapat masuk ke Goa Jlamprong dapat menggunakan jasa pengelola Desa Wisata Mojo.
6. Goa Rancang Kencono
Goa Rancang Kencono merupakan goa horizontal yang berlokasi dekat dengan Air Terjun Sri Getuk, terletak di Padukuhan Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Keunikan goa ini terletak pada pohon klumpit (Terminalia edulis) yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 2 abad. Goa Rancang Kencono diyakini pernah dijadikan sebagai tempat persembunyian dan pertemuan Laskar Mataram pada saat menyusun rencana untuk mengusir Belanda dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Tiket masuk Goa Ranacang Kencono satu paket dengan Air Terjun Sri Getuk yaitu Rp 5.000,00 per orang. Untuk dapat masuk ke Goa Rancang Kencono dapat menggunakan jasa pengelola Desa Wisata Bleberan.
7. Goa Sriti
Goa Sriti terletak di Padukuhan Karangmojo, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi Goa Sriti berdekatan dengan Wisata Goa Pindul yang sudah lebih dahulu terkenal, tepatnya 500 meter di sebelah baratnya. Seperti juga Goa Pindul, Goa Sriti terbentuk dari batuan karst yang berproses beratus tahun yang lalu.
Goa Sriti mempunyai panjang kurang lebih 320 Meter, membentang dari barat ke timur dan di atasnya di lintasi jalan besar yang menuju kea rah Goa Pindul. Untuk menyusuri Goa Sriti, pengunjung harus berjalan kaki. Petualangan di Goa Sriti pengunjung dikenakan biaya masuk Rp 25.000,00 per orang dengan fasilitas alat susur goa dan pemandu. Untuk dapat masuk ke Goa Sitri dapat menggunakan jasa persewaan alat masuk goa dan pemandu Karya Wisata Padukuhan Karangmojo, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
8. Goa Si Oyot
Goa Si Oyot masih termasuk dalam kawasan Desa Wisata Bejiharjo, Karangmojo goa ini termasuk goa horisontal merupakan aliran air bawah tanah. Dengan panjang 1.5 Km durasi penelusuran 1-2 jam. Untuk menyusuri Goa Si Oyot pengunjung harus berjalan kaki. Petualangan di Goa Si Oyot pengunjung dikenakan biaya masuk Rp 45.000,00 per orang dengan fasilitas alat susur goa dan pemandu.
Untuk masuk Goa Si Oyot dapat menggunakan jasa pemandu dan persewaan alat yang ada, diantaranya: Kelompok Desa Wisata Bejiharjo (Dewa Bejo), Wirawisata, Tunas Wisata, Karya Wisata, Panca Wisata, Mliwis Putih, Gelaran Indah, yang keseluruhan pengelola jasa pemandu dan persewaan alat berada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
Demikian beberapa goa yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk dikunjungi selama libur lebaran. Nikmati petualangan goa di Gunungkidul.
Ditulis oleh: Mutiya, Ed: Hfs

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar