Cerita Penjual Motor Butut: Dulu Belinya Sekaligus Sama Tikusnya

oleh -41570 Dilihat
oleh
Motor bekas
Sutono bersama koleksi motor bekasnya. (KH)

GUNUNGKIDUL, (KH),– “Motor butut masih punya pasar. Meski tak selaris motor baru,” demikian diungkapkan Sutono warga Bansari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul. Dia merupakan penjual motor bekas (mokas) yang memasuki usia senjakala.

Dia mengaku harus banyak bersabar dalam menjual mokas tua. Tak ada target penjualan dalam periode waktu tertentu.

“Dalam sebulan tak pernah laku biasa, namaya juga jualan motor tua,” katanya, Senin, (28/2/2022) saat ditemui.

Motor yang dijual diantaranya motor bebek. Ada dua tak dan empat tak. Seperti Yamaha Robot, Suzuki RC, serta motor ‘lami’ L2 Super. Ada juga Astrea Star dan lain-lain.

Ada 10-an koleksi motor tua di lapaknya. Di antara motor tua yang dipajang ada beberapa motor terselip yang sedikit berusia lebih muda. Semacam Honda Karisma.

“Namanya motor tua, harga mulai Rp600.000-an,” katanya sembari tertawa.

Dia berkisah, menjalani bisnis ini sudah dilakukan sejak 12 tahun silam. Kalau sedang mujur, motor yang dibeli penyuka motor tua bisa laku lumayan.

Terkadang, kolektor juga mencari sparepart aseli di lapaknya. Maka, pemilik nama lengkap Sutono ini tak segan menjualnya eceran.

“Kalau yang diminati sparepart saja ya saya copot,” terang dia.

Dulu ia sering belanja motor tua ke pelosok-pelosok desa. Semacam nyari barang rongsok. Setiba di rumah ia restorasi semaksimal mungkin. Dengan begitu ia berharap dapat keuntungan yang lebih.

“Sekarang nggak lagi nyari, kalau dulu bisa dibilang sering beli motor sekaligus tikusnya,” kenangnya sembari terkekeh.

Ditengah membanjirnya tipe kendaraan roda dua dengan dinamika perkembangan teknologi yang mengusung kecanggihan, Tono memgaku akan setia menjual mokas lawas.

“Ya untuk sampingan. Laku satu, dua pokoknya disyukuri,” tukasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar