GUNUNGKIDUL, (KH),– Bupati Gunungkidul, Sunaryanta membuka Sekolah Penggerak Kerukunan, di aula BMT Dana Insani Wonosari, Senin (21/11/2023).
Sekolah Penggerak Kerukunan merupakan program yang digagas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Gunungkidul. Adapun realisasi kegiatan ini didanai Dana Keistimewaan (Danais) DIY.
Puluhan peserta yang ikut dalam Sekolah Penggerak Kerukunan berasal dari perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Antara lain Ormas yang berlatarbelakang agama, kepemudaan hingga komunitas sosial.
“Peran ormas kepemudaan dan keagamaan diharapkan mampu mendorong terciptanya keamanan dan kententraman,” pesan Sunaryanta.
Dia menegaskan, setiap warga harus punya andil terhadap kemajuan bangsa. Bentuk kontrbusi dapat disesuaikan dengan bakat dan minat masing-masing.
Purnawirawan TNI ini juga meminta agar setiap warga lebih-lebih pemuda bersedia dan bersemangat untuk meraih pendidikan setinggi mungkin. Bagi golongan orang tua hendaknya mendukung putra putrinya melanjutkan sekolah ke jenjang yang tinggi.
“Dengan pendidikan, kita akan mampu berkontribusi memajukan daerah. Tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu faktor timbulnya problematika, seperti pernikahan dini, stunting, dan lain-lain,” terang Sunaryanta.
Sekolah Penggerak Kerukunan diselenggarakan selama tiga hari. Narasumber hari pertama diantaranya datang dari Paniradyo Pati Keistimewaan DIY dan Kapolres Gunungkidul.
Sedangkan dihari kedua menghadirkan BNNP DIY, Dandim 0730 Gunungkidul, Kepala Kejaksaan Negeri Gunungkidul dan Kementerian Agama. Lantas, pada hari terakhir diisi kegiatan Orientasi Lapangan Sekolah Penggerak Kerukunan ke Bakesbangpol Magelang.
“Program ini untuk mewujudkan kerukunan dan persatuan bangsa. Karena kerukunan dan persatuan ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Sekolah Penggerak Kerukunan juga mendukung terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” kata Kepala Bakesbangpol Gunungkidul Johan Eko Sudarto MH. (Kandar)
