PLAYEN, (KH)— Komoditas hasil laut Indonesia didominasi oleh udang dan perikanan, Ikan Tuna merupakan salah satu hasil laut yang potensial untuk dikembangkan. Menangkap peluang tersebut Suhirta mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menghasilkan berbagai produk Tuna pada Tahun 2007.
Dikediamannya di Baleharjo, Wonosari, produk yang dihasilkan diantaranya; Balado Tuna, dan Abon Tuna, lalu setelah mendapat dampingan dari Lembaga Ilmu Pengetahun (LIPI) Gunungkidul, secara berurutan dilakukan diversifikasi produk lain, yaitu Tuna Otak-Otak, Chip Tuna, Bakso Ikan Tuna, Bakso Tahu Tuna, Empal Tuna, Amplang Tuna dan Kaki Naga Tuna.
Bersama LIPI, untuk mendapatkan berbagai sertifikasi seperti Halal, Sertifikasi Produk Standar Nasiopenal Indonesia, berbagai perbaikan telah dilakukan dalam bentuk proses produksi seperti mekanisasi produksi, peningkatan proses produksi mengikuti Good Manufacturing Practices, aturan dan perbaikan kemasan produk.
“Pendampingan LIPI juga mendukung kreatifitas dan inovasi UKM kami,” ujar Suhirta, Selasa, (15/12/2015). Belum lama ini untuk memudahkan para pembeli yang menginginkan produknya Dirinya membuka tempat pemasaran baru di Jl Wonosari-Jogja.
UKM dengan nama Abon Ikan Tuna “BU Hirto” juga mendapat binaan dari berbagai institusi seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemkab GK dan Pemprov DIY, Lembaga Litbang Departemen Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan dan Disperindagkop Gunungkidul.
Atas usahanya dan dengan dukungan banyak pihak, produknya semakin dikenal dengan pasar yang terus meluas, selain itu Suhirta selaku pendiri dipercaya menjadi instruktur pelatihan berbagai olahan pangan produk perikanan.
“Dengan produk unggulan kami juga pernah menang kompetisi UMKM di tingkat kabupaten dan provinsi,” imbuh Suhirta. Disampaikan penjaga kios, mengenai harga produk cukup beragam, berbagai ukuran kemasan harganya antara Rp.12 ribuan hingga Rp. 20 ribuan. (Kandar)
