GUNUNGKIDUL, (KH),– Kemarau tiba. Seperti biasa beberapa wilayah di Gunungkidul mengalami kesulitan air bersih. Guna mengantisipasinya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyiapkan anggaran untuk dropping air.
Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, anggaran yang disiapkan mencapai Rp. 700 juta. “Pemetaan wilayah yang rawan kekeringan juga sudah dilakukan,” kata Edy melalui seluler, Minggu, (28/6/2020).
Mengenai pemetaan sasaran dropping air, pihaknya juga menempuh tahapan koordinasi dengan sejumlah kapanewon. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan skala prioritas wilayah yang hendak disuplai air bersih.
Edy juga menginformasikan, pihak kapanewon saat ini tidak bisa melakukan dropping air sendiri. Kapanewon yang hendak memenuhi kebutuhan air warga harus menggandeng pihak ke tiga.
Aturan tersebut dibenarkan oleh Panewu Anom (Sekretaris Kecamatan) Kapanewon Girisubo, Arif Yahya. Menurutnya, skema dropping air menyesuaikan kebijakan baru.
“Penyaluran air bersih akan kami mulai pada Juli mendatang. Untuk Girisubo disiapkan anggaran Rp. 90 juta,” ujar Arif.
Tangki milik Kapanewon, sambung dia, pada kemarau tahun ini praktis tidak bisa dioperasionalkan. (Kandar)