Berbagi Pengalaman Kuliah di Al Azhar Mesir pada Pengajian PP Al Hikmah

oleh -5578 Dilihat
oleh

KARANGMOJO, kabarhandayani— Pondok Pesantren Al Hikmah Sumberja Karangmojo Gunungkidul, Ahad (14/09) menggelar Pengajian khusus Santri dan Orang Tua Santri. Pengajian mendatangkan pembicara mahasiswa Al Ashar Mesir, Zaenal Abidin, dan Eko Umardhianto dari Team Dakwah Smart Al Qolam Jogja.
Pengajian dibuka oleh Drs H Harun Al Rosyid Pimpinan PP Al Hikmah Sumberja Karangmojo, dilanjutkan  pengajian yang disampaikan oleh Zaenal Abidin (26) warga Sewon Bantul yang kuliah di Al Ashar Mesir.
Dalam pengajian, Zaenal menceritakan riwayat hidupnya. Sejak lulus SMP Zaenal memberanikan pergi dari desanya ke Madiun tanpa bekal apa-apa. Di Madiun tidak kerasan, kemudian pindah ke Yogyakarta di Taruna Al Qur’an Kabupaten Sleman, menekuni membaca Al Qur’an di Yogya 5 tahun.
Pada suatu waktu, ia mengetahui di Harian Kedalautan Rakyat ada pengumuman, bahwa  Pemerintah membuka kesempatan generasi muda untuk melanjutkan kuliah di Universitas Al Azhar Mesir.
Zaenal dengan kemauan keras ikut mendaftar. Ternyata, dengan kemampuannya membaca Al Qur’an, ia akhirnya dinyatakan lolos test, tinggal menunggu berangkat ke Mesir.
Zaenuri kembali susah, tidak  punya uang untuk ke Al Azhar, dan dengan kemauan keras mengadakan safari mendatangi kawan-kawannya yang ada di Pondok. Ternyata Allah memberikan jalan mendapatkan dana dari kawan-kawannya Rp 6 juta.
Dengan modal uang tersebut sampailah ke Al Azhar Mesir. Turun dari pesawat tinggal pegang uang Rp 50 ribu. Langsung ke Kampus Al Azhar, alahamdulilah, ternyata mendapat tunjangan 3 bulan, dan seterusnya mendapatkan bea siswa.
Singkat  cerita, Zaenal dapat menyelesaikan S1 Ushuludin jurusan Tafsir, dan akan melanjutkan S2 jurusan yang sama. Selama kuliah di Al Ashar, Zaenuri dapat membantu adik-adiknya untuk sekolah, adiknya ada 5 orang. Zaenuri menikah dengan gadis Bantul dan dikaruniai 1 anak putri.
Sementara, pembicara kedua dalam pengajian orang tua santri, disampaikan Eko Umardhianto dengan topik I Love Quran. Dengan Gerakan Cinta Al Quran, untuk Indonesia bebas Buta Al Quran, Eko dalam pengajiannya memberikan contoh belajar membaca Al Quran, dengan metode belajar menggunakan “Mushaf Naqamat’.
“Orang Tua Santri dan Santi sangat tertarik dengan pengajian ini, karena memberikan gambaran positif tentang orang tak punya dana. Apabila dilakoni dengan kemauan yang kuat, Allah ternyata memberikan jalan keluar, orang miskin yang pandai bisa kuliah di Al Azhar Mesir.” Kata Drs H Harun Al Rosyid. (Sarwo/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar