Berawal Dari Hobi Menggambar, Riska Raih Jutaan Rupiah

oleh -7171 Dilihat
oleh
salah satu karya Riska Gantari pada sebuah komik. KH/ Woro
salah satu karya Riska Gantari pada sebuah komik. KH/ Woro

TANJUNGSARI, (KH),– Barawal dari hobi menggambar yang dimilikinya sejak kecil, Riska Gantari (26), warga Padukuhan Jambu, Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari ini berhasil meraup jutaan rupiah. Pengguna jasa keahliannya mulai dari rekan-rekan dekatnya hingga penerbit buku cerita bergambar (komik) yang memintanya untuk menjadi ilustrator.

Saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/03/2017), Riska nampak sibuk menggambar sketsa kartun makluk sejenis monster yang menyeramkan. Makluk itu merupakan salah satu tokoh dalam komik berbahasa Indonesia berjudul ‘Medi Lemah’ yang akan diterbitkan oleh sebuah penerbit buku di Jogja. Komik itu sendiri berkisah tentang gempa bumi dahsyat di Jogja sebelas tahun silam yang menewaskan ribuan orang. Dalam cerita itu disebutkan penyebab terjadinya gempa adalah kemarahan seekor makhluk di dalam kerak bumi kepada seorang bocah karena telah menyumbat lubang yang merupakan jalan keluar-masuk sang monster.

Riska mengaku mulai menggambar sejak dirinya masih anak-anak. Pilihan gambarnya adalah jenis kartun. Dia merasa terinspirasi oleh film kartun Sailor Moon yang amat populer kala itu.

“Sejak saya masih kecil sudah suka menggambar kartun,” jelas mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut sembari tertawa.

Untuk membuat satu sketsa sederhana Riska hanya membutuhkan lima- sepuluh menit. Akan tetapi kalau gambarnya rumit dia mengaku bisa sampai berjam-jam lamanya.

“Yang paling sulit adalah menggambar tokoh dalam komik karena harus sesuai dengan cerita dan keadaan si tokoh. Jika sedang tertawa, menangis, marah atau kesakitan, ekspresinya harus jelas dan terukur. Detailnya benar-benar harus diperhatikan,” jelasnya.

Ketika ditanya berapa tarif yang dia patok untuk selembar karyanya, Riska menjawab bervariasi, antara 50 ribu-100 ribu tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.

“Tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Tapi jika yang pesan penerbit harganya beda, tidak setinggi itu karena sudah paketan,” jelasnya tanpa mau menyebut harga kontrak yang dibayarkan penerbit.

Walaupun saat ini karyanya sudah mulai dikenal banyak kalangan dan menghasilkan uang yang tidak sedikit, Riska tetap memilih menjadikan menggambar sebagai hobi dan pelepas lelah. Dia tidak memiliki target tertentu dalam menggambar.

“Saya memilih fokus pada kuliah. Menggambar tetap sebagi hobi saja. Jika ada yang berkenan membeli karya saya itu hanyalah bonus,” jelas perempuan berpenampilan sederhana tersebut. (Woro)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar