PANGGANG, (KH),– Gempa di pagi buta, Senin (28/6/2021), pukul 05.15.29 WIB mengguncang Gunungkidul. Gempa ini berkekuatan Magnitudo 5.3. Pusat gempa berada di 55 kilometer barat daya Gunungkidul, tepatnya pada koordinat 8.49 LS, 110.59 BT, pada kedalaman 48 Km.
Kendati pusat gempa berada di laut, BMKG mengumumkan bahwa gempa tidak memicu terjadinya Tsunami.
Akibat gempa, warga masyarakat Gunungkidul yang semula belum terbangun dari tidur, sontak bergegas berhamburan keluar rumah. Ada banyak warga yang memukul kenthongan “titir” sebagai tanda terjadi bencana untuk membangunkan warga yang lain.
Kapanewon Panggang dan Purwosari merupakan dua kapanewon di Gunungkidul yang terletak lebih dekat dengan pusat gempa.
Pada dua Kapanewon itu dilaporkan belasan rumah warga mengalami kerusakan ringan. Rata-rata rumah yang rusak terdapat pada bagian atap. Genting banyak yang melorot serta jatuh,. Selain itu terdapat pula kerusakan berupa retaknya tembok rumah.
Humas Polsek Panggang, Aiptu Sujarno saat dihubungi mengatakan, berdasarkan monitoring untuk wilayah Kapanewon Panggang tercatat ada beberapa rumah di kalurahan Girisekar dan Giriharjo yang rusak akibat musibah itu.
“Rata-rata kerusakan akibat gempa terjadi pada atap rumah dan tembok,” terang Sujarno lewat pesan singkat, Senin (28/6/2021).
Sujarno melanjutkan, bahwa pihaknya mencatat di Kapanewon Panggang ada dua kalurahan yang terdampak, yaitu Kalurahan Girisekar dan Giriharjo.
“Di Kalurahan Girisekar, ada 12 rumah warga yang gentengnya melorot. Adapun dua rumah yang temboknya mengalami keretakan, masing-masing berada di Padukuhan Bali, Mendak, Blimbing, Sawah dan Warak,” terangnya.
Lurah Girisekar, Suatarpan menambahkan, warga di wilayahnya kaget atas peristiwa gempa yang terjadi. Meski ada sejumlah kerusakan, tak ada korban luka maupun jiwa yang terjadi. Pihaknya lantas mengajak warga gotong-royong membenahi rumah korban gempa yang mengalami kerusakan.
“Untuk korban jiwa atau luka luka tercatat nihil. Upaya perbaikan rumah yang rusak, terutama bagian genteng, dilakukan secara swadaya oleh warga melalui gotong-royong,” kata Sutarpan.
Sementara untuk Kalurahan Giriharjo, tercatatat 2 rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap. Rumah rusak masing-masing berada di wilayah Padukuhan Banyumeneng II dan Panggang III.
Berdasar perkembangan informasi, gempa bumi juga mengakibatkan rusaknya atap warga Kaluraha Jetis, Kapanewon Saptosari. Tak hanya itu saja, emper rumah milik Nuryanto warga Ngunut, Playen mengalami roboh. Jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp1 juta. (Edi Padmo)