TEPUS, (KH),– Kematian kambing peliharaan secara misterius milik warga masih terjadi di Gunungkidul. Di tubuh kambing yang mati, ditemukan luka bekas gigitan pada bagian leher dan perut. Daging hewan tidak dimangsa, tapi seolah hanya dihisap darahnya.
Peristiwa ini terjadi seperti saat musim kemarau tahun lalu. Diduga kuat kambing kambing ini mati karena digigit hewan buas.
Dalam satu minggu terakhir ini, dilaporkan kejadian kematian Kambing secara misterius terjadi di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul.
Dilaporkan ada 14 kambing yang mati di dalam kandang dengan penyebab yang hampir sama.
Lurah Purwodadi, Sagiyanto mengatakan sdalam eminggu terakhir, berdasar laporan dari warga, ada 14 kambing yang mati.
“Penyebab kematiannya hampir sama, yaitu ada bekas gigitan di leher dan perut, seolah hanya digigit dan diambil darahnya saja, sebab tidak ada tanda-tanda hewan diterkam atau dimakan dagingnya,” terang Sagiyanto, Jumat (6/8/2021) lalu.
Sagiyanto melanjutkan, kejadian tersebut masih sering terjadi setiap tahunnya terutama di musim kemarau. Kuat dugaan, hewan-hewan ini mati karena diserang hewan liar.
Sementara itu, Jogoboyo Kalurahan Purwodadi, Suyanto mengatakan, bahwa hewan-hewan yang diserang berada di kandang yang terletak di ladang dan jauh dari rumah.
“Kebiasaan masyarakat memang memelihara hewan di kandang yang berada di ladang. Tujuannya agar mudah dalam mencarikan pakan, jadi kalau pemiliknya pulang memang tidak ada yang mengawasi kandang,” terangnya.
Suyanto melanjutkan, bahwa jumlah hewan ternak yang kandangnya berada di ladang ini jumlahnya mencapai ratusan.
“Saat pemiliknya pulang, maka otomatis tidak ada pengawasan. Pada malam hari hewan ternak kemungkinan diserang oleh hewan buas,” imbuh Suyanto.
Lebih lanjut Suyanto menerangkan, pihak Kalurahan sudah menghimbau kepada masyarakat agar mengevakuasi ternaknya di dekat rumah agar pengawasan jauh lebih mudah.
“Persoalannya, di dekat rumah tidak ada kandang. Warga memilih membuat kandang di ladang untuk memudahkan dalam memberi pakan, di samping itu lahannya juga masih luas,” lanjutnya.
Suyanto juga menambahkan, pihaknya telah menyarankan agar warga memperkuat, atau merapatkan kandang yang ada di ladang. Sehingga hewan liar tidak mudah masuk dan menyerang hewan ternak. (Edi Padmo)