“Sementara untuk NPK bertambah 9.181 ton sehingga meningkat dari 8.070 ton menjadi 17.251 ton,” terangTommy.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Manager PT. Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY, Antonius Yudhi Kristyanto menginformasikan, bahwa stok rabuk bersubsidi di Gudang Gunungkidul cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini, yaitu sekitar 1.500 ton urea dan 1.700 ton NPK.
Pada kesempatan itu dilakukan pula diskusi mengenai kendala penyaluran pupuk bersubsidi beserta upaya pemecahannya. Rombongan juga menyempatkan Kios Pupuk Lengkap di wilayah Paliyan.
“Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyerapan adalah curah hujan di bawah normal dan pada umumnya penebusan akan meningkat pada saat musim hujan di bulan Oktober-Desember,” kata Senior Manager PT. Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY Antonius Yudhi Kristyanto.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta berjanji akan segera menyampaikan informasi tambahan kuota rabuk tersebut ke masyarakat khususnya petani.
“Akan segera disosialisasikan, harapannya agar penyerapan lebih cepat. Sehingga program peningkatan produksi tanaman pangan dapat meningkat sesuai yang diharapkan,” kata Sunaryanta.
Kunjungan rombongan Satgasus Pencegahan Tipikor Bareskrim Polri tersebut dipimpin Herbert Nababan. Turut menyertai kunjungan beberapa pimpinan instansi terkait, diantaranya jajaran dari Sekretariat Daerah, Polres Gunungkidul, dan lain-lain. (Kandar)