TANJUNGSARI, (KH),– Puluhan tahun lamanya MI Muhammadiyah Wonosobo yang terletak di Dusun Melikan, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari ini hanya memiliki bangunan sekolah yang amat sederhana dan bahkan sesungguhnya kurang layak untuk proses belajar-mengajar.
Ruang kelas terlalu sempit dan bahkan beberapa dinding hanya terbuat dari triplek yang dicat putih. Pada tahun 2013 keadaan gedung memburuk setelah atap ruang kelas melapuk dan genteng-genteng berjatuhan. Bila hujan turun hal tersebut mengakibatkan, proses belajar-mengajar mesti berpindah-pindah.
Harapan warga madrasah untuk memiliki gedung yang lebih layak akhirnya terwujud, bahkan lebih megah dari yang mereka harapkan. Pada pertengahan tahun lalu, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengucurkan bantuan senilai tak kurang dari 3 Milyar. Begitu megahnya bangunan madrasah tersebut, bahkan ada yang menyebut bangunan baru tersebut merupakan yang termegah di Gunungkidul untuk ukuran SD/MI.
Ditemui di bangunan madrasah yang lama, Jum’at (24/03/2017), Kepala MI Wonosobo Heri Mustafa, S. Pd menjelaskan bahwa seluruh biaya pembangunan mulai dari pembelian lahan sampai tahap akhir ditanggung oleh UAD.
“Seluruhnya ditanggung UAD, mulai pembelian tanah, gambar, konsultan hingga tahap akhir,” jelasnya.
Sementara peresmian gedung itu sendiri rencananya akan dilaksanakan pada Minggu (26/3/2017) oleh Mendikbud Prof. Dr. Muhajir Efendi. Menurut Heri selain Mendikbud akan hadir pula Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Bupati Gunungkidul, para petinggi UAD serta undangan-undangan lain.
“Kurang lebih akan ada 300 orang yang hadir. Itu tanpa menghitung warga sekitar,”lanjutnya.
Kehadiran gedung baru yang megah tersebut tentu saja sangat disyukuri seluruh warga sekolah. Mereka nampak begitu bergairah menyambut gedung yang amat megah tersebut. Salah seorang siswa Erik Hamam mengaku amat senang dan tak sabar untuk segera menempati gedung bertingkat tersebut.
“Senang,” katanya sedikit malu. (Woro)