Ambil Tema ‘Membangun’, Rasulan Kalurahan Kepek Digelar Sebulan Penuh

oleh -3610 Dilihat
oleh
Kepek wonosari
Peresmian Tugu atau papan nama Kalurahan Kepek, Wonosari penanda keistimewaan. (KH)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul meresmikan papan nama kalurahan, Jumat (2/9/2022) malam. Papan nama tersebut juga dikenal sebagai penanda keistimewaan Yogyakarta.

Lurah Kepek, Bambang Setiawan menyampaikan, papan nama dibangun dengan alokasi Dana Keistimewaan (Danais) senilai Rp63 juta. Pengerjaan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) kalurahan setempat terdapat pengembangan berupa pagar.

Dalam peresmian yang dihadiri Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Bambang juga memaparkan rangkaian agenda bersih desa atau Rasulan yang berlangsung atau digelar selama sebulan penuh.

“Rasulan kami jadikan momentum ‘membangun’. Kami ambil tema ‘Kepek Gumregah Memetri Budaya Agung’,” kata Bambang.

Sambungnya, kata ‘gumregah’ mempunyai makna bahwa warga Kepek tidak tertidur. Akan terus bergerak terlebih berkaitan dengan budaya dan perekonomian.

Lebih jauh disampaikan, Rasulan tak hanya dipenuhi sederet pentas seni. Momen Rasulan juga diisi ‘membangun’ berbagai aspek, antara lain: keolahragaan seperti turnamen sepak bola anak sesuai kelompok usia, turnamen bola voli, dan festival band.

Dalam rangkaian rasulan juga diisi pelatihan bagi warga yang berorientasi pada sektor perekonomian.

“Rasulan terselenggara tak hanya mengandalkan iuran warga. Kolaborasi mampu mendatangkan sumber dana dari berbagai pihak,” terang Bambang.

Selain sumbangan dari 10 padukuhan senilai Rp54 juta, kontribusi juga datang dari dinas terkait melalui dana keistimewaan serta dana anggaran belanja kalurahan.

“Rasul juga diisi kirab, gelar potensi yang sebagian dibiayai oleh dana anggaran belanja kalurahan diantaranya hasil sewa balai kalurahan,” imbuhnya.

Tak kalah penting, bersamaan dengan Rasulan juga dipatok target perubahan status kalurahan. Kepek yang selama ini berstatus sebagai desa budaya, kelak kedepan dapat ditetapkan sebagai desa mandiri budaya.

“Puncaknya besok malam. Guna mencapai target sebagai Desa Mandiri Budaya, akan dipentaskan Wayang Kukit gagrak Yogya jangkep. Dalang dalamm membawakan lakon tidak terputus limbukan atau selingan hiburan oleh bintang tamu,”papar Bambang.

Sunaryanta yang hadir merasa bangga. Rasulan selama 1 bulan di Kalurahan Kepek terlaksana berkat gotong-royong warga masyarakat.

“Khususnya di Gunungkidul, Kepek tergolong wilayah perkotaan, tapi kami masih menemui kebersamaan warga yang kuat. Seperti ini jarang ada di kota lain,” puji Sunaryanta.

Dia berpesan agar kesadaran kolektif tersebut dipertahankan dan terus dipupuk.

“Selain merawat tradisi, Rasulan hendaknya menjadi media pemersatu,” tukasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar