WONOSARI, kabarhandayani.– Orang cenderung menghindari aktivitas yang menguras energi saat berpuasa. Mereka lebih senang melakukan kegiatan santai, bahkan menghindari kebiasaan olahraga karena dianggap membuat tubuh jadi lemas.
Namun ternyata olahraga di saat puasa tak menimbulkan efek negatif bila dilakukan dengan benar. Olahraga justru mampu merubah lemak yang ada di tubuh menjadi glukosa yang akan menghilangkan rasa lesu, malas, dan ngantuk.
Olahraga sekaligus akan mengurangi lemak berlebihan di tubuh kita. Olahraga tetap bisa dilakukan meski kita sedang menjalankan puasa. Hal yang terpenting adalah memperhatikan pemilihan jenis dan waktu olahraga yang kita lakukan agar tubuh tetap bugar meski seharian tidak makan dan minum, seperti yang dikutip dari kompas.com mengenai tips olahraga selama bulan puasa.
Seseorang yang berpuasa energi yang dimilikinya tentu saja tak sebesar biasanya. Karena itu, pengaturan waktu dan pemilihan jenis olahraga saat puasa sangatlah penting. Saat olahraga tubuh kita membutuhkan cairan tubuh lebih banyak, jadi waktu yang tepat untuk olahraga adalah 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka puasa.
Kita tidak akan menunggu terlalu lama untuk minum dan mengganti cairan tubuh yang keluar saat olahraga bila dekat dengan waktu buka puasa. Olahraga juga bisa dilakukan setelah sahur dengan cara berjalan kaki ringan.
Namun jangan lupa agar memperhatikan kondisi tubuh, bila memang tidak memungkinkan jangan dipaksa untuk berolahraga. Selain itu pilih saja olahraga yang ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau olahraga permainan seperti main bola untuk mendatangkan rasa senang.
Olahraga dengan intensitas berat, seperti lari, sepak bola, basket atau pembentukan otot, sebaiknya Anda lakukan di sore hari, menjelang waktu berbuka. Yang terpenting, perhatikan frekuensi dan durasi olahraga yang kita lakukan. Saat puasa, porsi olahraga boleh dikurangi sampai 50%. Bila hari biasa kita bisa melakukan selama 1 jam, maka olahraga di bulan puasa lakukan 30 menit saja. (Maryanto/Hfs)