GUNUNGKIDUL, (KH),– Destinasi ekowisata Gunung Api Purba merupaka salah satu destinasi wisata unggulan di Gunungkidul. Panorama alam yang indah mencakup pemandangan area pertanian dan persawahan di Desa Nglanggeran merupakan daya tarik utamanya.
Gunung Api Purba merupakan wilayah yang secara administratif terletak di Kalurahan Nglanggeran Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba ini memiliki luas 48 ha.
Secara fisiografi Gunung Api Purba Nglanggeran terletak di Zona Pegunungan Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur (Van Bemmelen 1949) atau tepatnya di Sub Zona Pegunungan Baturagung (Baturagung Range) dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya curam-terjal (>45%).
Gunung Nglanggeran berdasarkan sejarah geologinya merupakan gunung api purba yang berumur tersier ( Oligo- Miosen) atau 0,6 – 70 juta tahun yang lalu.
Material batuan penyusun Gunung Nglanggeran merupakan endapan vulkanik tua berjenis andesit (Old Andesite Formation). Jenis batuan yang ditemukan di Gunung Nglanggeran antara lain breksi andesit, tufa dan lava bantal.
Singkapan batuan vulkanik klastik yang ditemukan di Gunung Nglanggeran kenampakannya sangat ideal dan oleh karena itulah maka, satuan batuan yang ditemukan di Gunung tersebut menjadi lokasi tipe (type location) dan diberi nama Formasi Geologi Nglanggeran.
Beberapa bukti lapangan yang menunjukkan bahwa dahulu pernah ada aktivitas vulkanis adalah banyaknya batuan sedimen vulkank klastik seperti batuan breksi andesit, tufa dan adanya aliran lava andesit di Gunung Nglanggeran. Bentuk kawah Gunung Api Purba Nglanggeran dapat ditemukan di puncak Gunung Nglanggeran.
Mendaki puncak Gunung Api Purba, meski berat akan membuatmu puas saat sampai di puncak. Dari ketinggian kamu bisa menyaksikan hamparan sawah, zona ledok Wonosari serta Embung Nglanggeran.
Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran adalah danau buatan yang berada di area perbukitan Gunung Api Purba Nglanggeran Patuk, Gunungkidul. Fungsi utama embung adalah cekungan buatan sebagai penampung air hujan yang peruntukannya sebagai supply air usaha pertanian di sekeliling area embung.
Karena berada dalam kawasan Wisata Gunung Api Purba, maka embung tersebut nampaknya lebih mudah dikenal sebagai sebuah tempat wisata.
Dari lokasi ini memang dapat melihat panorama perbukitan Gunung Api Purba di sebelah utara dan hamparan dataran zone Ledok Wonosari dan zone Pegunungan Sewu Gunungkidul.
Embung Nglanggeran saat ini pengelolaannya menjadi satu dengan Desa Wisata Nglanggeran. Selain potensi panorama yang indah, Desa Wisata Nglanggeran juga memiliki potensi sebagai penghasil kakao berikut berbagai olahannya.
Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran
Taman Teknologi Pertanian (TTP) berada di Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DIY. TTP Nglanggeran berada satu kawasan dengan Embung Nglanggeran.
Bangunan gedung dilengkapi peralatan dan mesin pengolah bahan pangan potensi utama lokal, yakni Kakao. TTP menjadi pusat diseminasi, pusat pengolahan kakao dan susu kambing etawa (pabrik mini), geray, inovasi hidroponik sayuran, screen field bunga krisan, dan inovasi teknologi lain khususnya pembibitan sayuran dan buah-buahan.
Produk yang dihasilkan TTP diantaranya Susu Kambing Etawa, Cokelat Instan, Susu Kambing Cokelat, dan beberapa jenis Permen Cokelat lainnya. Kini merek produk Cokelat diberi nama baru yakni SINcho, kependekan dari Science Innovation network chocolate.
Hasil penjualan produk TTP dari waktu ke waktu meski fluktuatif namun cenderung mengalami kenaikan. Dalam sebulan penjualan berbagai produk memperoleh hasil antara Rp5 sampai 10 juta.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari banyak pihak yang terlibat, selain dari APBN melalui Litbang Kementan, dalam pengembangan TTP ini Pemkab Gunungkidul serta dari akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) juga memiliki andil.
Kalau mau belanja aneka olahan cokelat dan susu kambing serta variannya, kamu bisa datang ke TTP. Tentu saja dapat bonus tak kalah menarik, yakni bisa sembari refreshing di Embung Nglanggeran. (red)