SEMANU, kabarhandayani.– Teriakan kata Merdeka…. Merdeka…. Merdeka…. menggema di dinding goa. Teks proklamasi yang dibacakan dengan lantang menggetarkan dada mereka yang melaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-69 di dalam Goa Gelatik-Kali Suci, Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu pada Minggu (17/8/2014).
Upacara perdana yang digelar di pintu keluar goa pertama yakni pintu masuk Goa Gelatik berlangsung dengan khidmat. Nampak seluruh peserta upacara turut terhanyut dalam suasana upacara yang khusuk di kesunyian dalam goa.
Upacara perdana yang digelar di pintu keluar goa pertama yakni pintu masuk Goa Gelatik berlangsung dengan khidmat. Nampak seluruh peserta upacara turut terhanyut dalam suasana upacara yang khusuk di kesunyian dalam goa.
Muslam Winarto, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Goa Kali Suci sekaligus Inspektur dalam upacara tersebut menjelaskan, pengibaran bendera sang saka dilakukan oleh tiga pengibar yakni Tewel, Nunung dan Kirun. Pengibaran bendera dilakukan dengan menggunakan teknik SRT (single rope technic).
Sekitar 60 orang yang terdiri dari Pokdarwis Goa Kali Suci, Pemuda Pecinta Alam (PPA) Gunungkidul, mahasiswa Jurusan Geografi salah satu universitas di Yogyakarta, Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) dari Malang, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta dan Wonosari turut serta dalam upacara.
Dalam amanat yang disampaikan Muslam, ia mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk mengingat jasa pahlawan yang telah berkorban dalam memerdekakan Indonesia. Turut serta menjunjung tinggi Negara Indonesia agar menjadi Negara yang mandiri dan kuat serta mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya termasuk menjaga alam.
Nano Agung (27), wisatawan asal Solo yang baru pertama kali masuk ke Goa Kali Suci dan mengikuti jalannya upacara sejak awal hingga akhir menyatakan sangat berkesan dengan pelaksanaan upacara ini. Lokasi dengan medan yang menantang dan cara pengibaran bendera yang beda dengan biasanya menjadi hal yang berbeda.
“Biasanya upacara di lapangan yang panas dan pengibaran biasa, tapi ini dilakukan di dalam goa yang sangat dingin dan sunyi. Ini yang membuat upacara ini menjadi luar biasa,” jelasnya.
Dalam akhir upacara, digelar pula doa untuk para pahlawan yang telah berkorban hingga titik darah penghabisan dalam memperjuangkan Indonesia. Penurunan bendera juga akan dilakukan menggunakan teknik SRT yang akan dilaksanakan pukul 15.00 WIB nanti. (Mutiya/Hfs)