PALIYAN, kabarhandayani.– Perwira dan Prajurit Kodim 0730 Gunungkidul menggelar latihan adu tembak di lapangan Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Paliyan. Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan akurasi dalam persenjataan.
“Menembak adalah kemampuan mutlak yang harus dimiliki oleh setiap Prajurit TNI, walaupun prajurit tersebut bertugas di satuan badan pelaksana atau staf,” ujar Pasiops Kodim 0730 Gunungkiudl kapten Inf Agus Rahmad Widodo, di Paliyan, Rabu (3/9/2014).
Dikatakan setiap prajurit dan perwira Kodim 0730 Gunungkidul melaksanakan kegiatan latihan tembak dengan penggunaan senjata ringan. Kegiatan ini merupakan program pembinaan anggota dalam Triwulan III TA 2014 yang dilaksanakan selama 2 hari dan diikuti oleh 181 orang anggota.
“Latihan menembak ini menggunakan senjata jenis M-16 A1 untuk laras panjang serta menembak pistol menggunakan pistol FN 46,” tuturnya. Agus mengatakan latihan tembak ini dengan senjata ringan. Pelatihan ini diperuntukkan untuk meningkatkan kemampuan tembak senjata laras panjang dan pistol.
Dalam latihan menembak ini anggota diharuskan dapat memahami di bidang pengetahuan tehnik dan taktik menembak tentang karakteristik senapan SS1 dan dasar menembak. Ia mengharapkan setiap prajurit kodim dapat menembakkan senapan dengan akurasi penilaian minimal. Hal ini juga berlaku untuk perwira di kodim tersebut.
“Prajurit Kodim dituntut mampu menembak senapan dengan nilai minimal,” jelasnya.
Materi Menembak Pistol jarak 25 M dengan berdiri 5 butir amunisi untuk koreksi, 10 butir penilaian. Penembak pistol ini khusus para perwira dan personil yang berhak menggunakan (Provos, Intel, juru bayar). Untuk menembak pistol di siapkan total amunisi 896 Butir. Untuk menembak SS1 jarak 100 M, dengan jumlah amunisi 15 koreksi, 15 amunisi sikap tiarap, 15 amunisi sikap duduk, 10 amunisi sikap berdiri. (Juju/Hfs)