Daging Ayam Potong Mahal, Pembeli Sepi

oleh -1670 Dilihat
oleh

WONOSARI, kabarhandayani.– Naik turunnya harga kebutuhan pokok membuat sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Argosari Wonosari kelabakan. Kenaikan harga bahan pokok yang kerap kali merepotkan pembeli dan pedagang awal bulan ini terjadi lagi.
Kali ini kenaikan harga daging ayam potong yang membuat pembeli dan pedagang harus menambah pengeluaran mereka. Daging ayam yang menjadi menu favorit oleh sebagian warga Gunungkidul mengalami kenaikan 35% dari harga awal.
Semi (45) pedagang asal Winong, Siraman mengaku kenaikan terjadi sejak beberapa hari yang lalu, ia sendiri mengaku kaget dengan kenaikan harga daging ayam potong tersebut. “Seperti yang selalu terjadi setiap menjelang hari raya Idul Adha biasanya harga daging ayam stabil bahkan bisa turun, namun ini malah naik drastis,” katanya saat ditemui di pasar Argosari Wonosari, Selasa (9/9/2014).
Semi memaparkan tidak hanya pedagang yang kaget akan kenaikan harga daging ayam tersebut, pembeli pun juga kaget saat mendapati harga ayam naik. Kenaikan berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogramnya. “Setiap pembeli yang datang pasti terkejut mendapati harga daging ayam yang melambung tinggi. Bahkan tak jarang konsumen tidak jadi membeli,” paparnya.
Kepada KH, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga daging ayam terjadi akibat bulan ini stok daging ayam langka. Disamping itu harga pakan ayam yang mengalami kenaikan juga disebut-sebut menjadi faktor penyebab melambungnya harga daging ayam.
Semi mengaku sangat kelabakan mendapati harga ayam yang tinggi karena disamping ia harus menambah modal untuk mendapatkan daging tersebut, pembelipun tampak sepi dan dagangannya pun tidak habis terjual. “Sebelum harga naik sehari dapat menghabiskan 1 kwintal daging ayam, namun setelah harga naik sehari hanya mampu menjual 40-60 kilogram,” ungkapnya.
Salah satu pembeli Yulianti (34) warga Desa Karangrejek memilih berpindah menu lauk pauk dengan membeli ikan, pasalnya jika dibelanjakan ikan akan lebih mendapatkan banyak daripada dibelanjakan daging ayam. “Saya tidak jadi membeli daging ayam wong harganya naik Rp 8.000, mending saya belanjakan ikan laut yang lebih murah,” katanya. (Atmaja/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar