Varietas Padi Pencegah Risiko Stunting Belum Sampai Gunungkidul

oleh -3877 Dilihat
oleh
ilustrasi. foto: BPPADI.
ucapan Natal Golkar

GUNUNGKIDUL, (KH),– Angka prevalensi kekurangan gizi, khususnya kekurangan Zinc di Indonesia masih tergolong tinggi, untuk anak di bawah umur lima tahun jumlahnya mencapai 31,6%. Dampaknya, Stunting kerap ditemui. Hal tersebut merupakan persoalan nasional yang terus diupayakan jalan keluarnya.

Terobosan muncul dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang belakangan telah mengenalkan varietas padi untuk mencegah Stunting. Kementan mengklaim padi jenis Inpari IR Nutri Zinc memiliki Zinc (Zn) mencapai 29,54 part per million (ppm). Sayangnya, varietas padi tersebut belum ada di semua wilayah di Indonesia.

Saat dihubungi, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman dan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono, Minggu, (28/7/2019) mengungkapkan, varietas padi sekarang sedang dikenalkan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

“Untuk di Gunungkidul hingga saat ini belum didesiminasikan,” kata dia.

Menurutnya, varietas Inpari IR Nutri Zinc dapat ditanam layaknya padi biasa. Namun tidak bisa ditanam di lahan kering.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu kabar perihal varietas padi tersebut dari Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) DIY. Sebelum sampai ke daerah, nanti, benih akan terlebih dahulu dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

“Kalau yang ada di BPTP DIY saat ini ialah Inpari 30, Inpari 33, dan Inpari 43 GSR,” imbuh Raharjo.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, menegaskan bahwa menangani Stunting yang perlu diperhatikan adalah asupan gizi ketika masa kehamilan. Asupan gizi yang cukup diawal kehamilan menjadi pencegahan supaya bayi tidak mengalami Stunting.

“Varietas padi tersebut mampu menekan resiko stunting. Namun, itu bukan satu-satunya cara,” tegas Dewi. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar