WONOSARI,kabarhandayani — Warga Desa Kemadang Tajungsari yang berjualan di Pantai Sepanjang ternyata mempunyai penghasilan baru. Air laut ditampung di dalam kolam yang terbuat dari terpal untuk dapat menghasilkan garam putih berkilau. Harganya Rp 2.500,-/kg dijual ke pasar.
Menurut Sartini, anggota kelompok pembuat garam di Pantai Sepanjang, hasil garam cukup bagus. Baru uji coba dengan menggunakan terpal dari Dinas Kelautan Kabupaten Gunungkidul. Pembuatan garam bisa berhenti jika ada terpal yang bocor akibat dikerikiti kepiting.
“Tadi malam Dinas Kelautan mengirim 100 batang bambu untuk mengembangkan pembuatan garam. Selain bambu, sudah didrop 20 tong besar dan 10 tong kecil untuk menampung air laut sebagai bahan baku garam,” kata Satimin (35) yang didampingi istrinya.
Untuk mengambil air laut, sementara masih menggunakan tong kecil, kemudian dipikul menuju terpal yang digelar di hamparan tanah milik Sultan, di belakang kios yang menjadi satu dengan komplek Masjid Sabilul Huda.
Menurut Sartini, akan segera dikirim terpal untuk 4 unit pembuatan garam di Pantai Sepanjang. Sebanyak 40 terpal akan dipakai untuk lantai pembuatan garam 20 terpal, dan 20 terpal untuk penutup di atasnya.(Sarwo/Tty)