NGLIPAR, (KH),— Bencana masih terus mengintai. Tanah retak sepanjang kurang lebih 100 meter terjadi di Desa Natah Kecamatan Nglipar. Hal tersebut membuat lima keluarga terdekat dengan lokasi retakan tanah harus dievakuasi.
Setelah melakukan survei lokasi retakan tanah, Kepala Desa Natah, Wahyudi bersama Bhabinkamtibmas langsung berkoordinasi bersama tokoh warga, Kemudian mengambil kebijakan menghimbau masyarakat untuk membantu pengungsian lima keluarga yang tempat tinggalnya terancam.
“Lima keluarga yang terancam longsor sementara waktu menempati rumah kosong milik warga Pringombo, Rt 04/7, Natah, Nglipar. Ada juga yang mengungsi ke Wonosari,” terang Wahyudi.
Rumah pengungsian yang berada di pekarangan Ruswanto dinilai lebih aman. Selain mengungsi di pekarangan Ruswanto, dua diantaranya mengungsi ke rumah keluarganya yang lain di Wonosari. Kelima keluarga dilarang kembali ke rumahnya masing-masing sebelum ada kepastian situasi aman oleh pihak berwenang.
Secara rinci disebutkan, keluarga yang terpaksa harus mengungsi diantaranya; keluarga Siswanto 2 jiwa, keluarga Riyanto 2 jiwa, dan keluarga Parno terdiri dari 5 anggota keluarga. Lalu, keluarga Sukardi ada 2 jiwa, serta seorang nenek yang tinggal sendirian, Radinem.
Menurut Wahyudi, upaya pemindahan sejumlah warga harus dilakukan sebab retakan tanah dengan lebar antara 10 hingga 40 centimeter berpotensi terjadi longsor. (Bilal)