Rangkaian Gelar Budaya, Fragmen Legenda Baru Goa Pindul Ditampilkan

oleh -16593 Dilihat
oleh
Adegan Nimas Ayu naik Gethek masuk ke Goa Pindul. KH/ Bara.
Adegan Nimas Ayu naik Gethek masuk ke Goa Pindul. KH/ Bara.

KARANGMOJO, (KH),– Pada zaman dahulu terdapat seorang raja yang memiliki tiga putri, satu diantaranya bernama Nimas Ayu. Karena Nimas Ayu memiliki kelebihan dapat berinteraksi dengan makhluk halus ia dianggap memiliki gangguan jiwa atau gila oleh kedua saudaranya.

Prelude episode legenda ‘baru’ di Goa Pindul tersebut disampaikan Filipus Suparno (51) selaku peñata acara dalam rangkaian Gelar Budaya di kawasan wisata yang diselenggarakan atas kerjasama masyarakat Padukuhan Gelaran dan Desa Bejiharjo pada umumnya, bersama 11 Pokdarwis.

Kegiatan yang berlangsung 27 Juli 2017 tersebut mendapat dukungan dari komunitas seniman Gunungkidul. Sehingga acara lebih nampak berbeda dengan kehadiran hikayat, dongeng atau legenda ‘baru’ yang menyertai keberadaan Goa Pindul yang disusun sebelumnya. Bak dalang, secara runtut Suparno menggelar cerita hasil gagasan komunitas seniman Gunungkidul tersebut.

“Nimas Ayu dapat berbicara dengan makhluk halus sehingga nampak aneh. Kedua saudaranya benci lalu bersekongkol untuk mencelakakan Nimas Ayu,” tutur Suparno.

Lanjut Suparna, setelah meminta ijin raja, berangkatlah ketiganya bersama satu emban, perawat Nimas Ayu sejak kecil. Mereka jalan-jalan ke luar dari kerajaan dengan sebuah maksud. Sampailah mereka di sebuah hutan yang terdapat goanya.

Kedua saudara Nimas Ayu bertanya, apakah ada makhluk gaib yang ada di kawasan tersebut?. Lantas meminta Nimas Ayu untuk berkomunikasi. Setelah jawaban “ada” terlontar, lalu Nimas ayu berusaha menunjukkan keberadaan penghuni dunia lain di sekitar tempat tersebut, hal itu membuat dua saudaranya semakin jengkel dan benci.

Salah satu saudara memintanya membuktikan hal tersebut. Tipu muslihat dimulai. Nimas Ayu diminta masuk ke dalam goa, jika ia dapat keluar dengan selamat maka kedua saudaranya barulah percaya mengenai kelebihan Nimas Ayu.

Ditemani emban, Nimas Ayu masuk ke dalam goa. Atas permintaan ijin kepada penunggu goa, Gethek atau sampan keluar dari dalam goa yang ada sungainya tersebut. Oleh penunggu goa, Gethek atau sampan sengaja disediakan untuk menerima kedatangan Nimas Ayu. Meski sempat kaget dengan kehadiran Gethek , kedua saudara Nimas Ayu tetap tidak percaya akan hal tersebut. Dengan berat hati dan sedih Nimas Ayu masuk ke dalam goa.

“Ia memalingkan wajah kepada dua saudaranya sebagai tanda pamit, namun justru kedua saudaranya tertawa karena berhasil melenyapkan Nimas Ayu,” sambung Suparno.

Setelah sampai di dalam goa munculah penampakan seekor Naga penunggu goa, sebagaimana dugaan awal Nimas Ayu. Mereka lantas berkomunikasi. Singkat cerita, keduanya saling jatuh cinta. Semenjak saat itu Nimas Ayu  telah melupakan derita yang dialami sebelumnya.

Suatu ketika, Nimas Ayu yang diperankan oleh Endah Subekti Kuntariningsih rindu suasana di luar goa, suasana cerah dan terang serta hangat dengan sinar matahari. Dengan kesaktiannya, sang Naga lantas melubangi atap goa.

Waktu berjalan, tepat di tahun ke lima, pada saat purnama bersinar terang bertepatan tanggal 13, Nimas Ayu meminta ijin kepada sang Naga untuk menemui saudaranya. Hari tersebut merupakan hari yang disepakati dua saudara Nimas Ayu untuk menemui dan menjemputnya.

Kepada Isri tercinta Naga pun mempersilahkan. Akan tetapi Nimas Ayu dilarang kembali ke alam manusia karena telah menjadi ratu di istana goa. Terjadilah pertemuan antara Nimas Ayu bersama dua saudaranya, Nimas Ayu lantas menyampaikan mengenai kondisi keberadaannya selepas masuk goa 5 tahun sebelumnya.

“Nimas Ayu menyampaikan bahwa ia telah menjadi ratu,” Imbuh Suparno lagi. Selain itu Nimas Ayu meminta kepada saudaranya untuk mempercayai dirinya dan tidak menganggap bahwa ia gila. Setelah mendapat pengakuan dari dua saudaranya, Nimas Ayu tersenyum bahagia dan memaafkan semua kesalahan dua saudaranya.

Meski dengan permohonan untuk kembali ke kerajaan disertai isak tangis saudaranya, Nimas Ayu menolak. Dengan perasaan sedih kedua saudaranya meninggalkan goa, sementara Nimas Ayu tersenyum melepas kepergian saudaranya. Adegan penutup berupa pertemuan Nimas Ayu dan dua saudaranya tersebut berlangsung di pintu keluar Goa Pindul. Antusiasme ratusan masyarakat dan wisatwan terpancing untuk menyaksikan.

Selain penggalan cerita atau fragmen legenda baru mengenai Goa Pindul tersebut, terdapat beragam kegiatan pagelaran kesenian yang dipusatkan di salah satu lokasi parkir kawasan wisata Goa Pindul. Ada beber beberapa kelompok reog, pameran produk seni rupa, melukis masal Ikatan Perupa Gunungkidul (IPG), dan juga kegiatan eksibisi siswa Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta serta pertunjukan wayang beber.

Sementara itu, ketua penyelenggara, Suyanto berharap, legenda baru ide seniman Gunungkidul tersebut dapat merangsang masyarakat untuk menghargai cerita tutur masyarakat, legenda, dan mitos-mitos yang ada sejak lama di tengah masyarakat. Disamping itu menjadi pengingat pentingya menjaga warisan budaya, lingkungan alam dan kelestariannya sebagaimana ‘pesan’ dan nilai yang terdapat pada sebuah mitos. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar