WONOSARI,(KH)— Sebanyak 9 Desa Budaya di Gunungkidul akan menggelar pagelaran seni. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengelolaan dan pengembangan nilai budaya masyarakat.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul Ristu Raharjo mengatakan, 9 desa budaya akan menggelar pertunjukan secara bergantian.
“Potensi yang dimiliki setiap desa budaya akan kita tampilkan, kita libatkan masyarakat dan seniman di masing-masing desa budaya,” ungkap Ristu, Sabtu (11/10/2014).
Ia menjelaskan, 9 desa budaya yang akan menggelar pertunjukan budaya, yakni Desa Putat Patuk, Desa Girisekar Panggang, Desa Katongan Nglipar, Semin, Semanu, Desa Wiladeg Karangmojo, Tambak Romo Ponjong, dan Kepek Wonosari.
Ristu menambahkan, selain memberikan pengembangan kepada desa budaya yang ada, Disbudpar Gunungkidul mulai fokus memberikan kegiatan kepada 75 desa rintisan desa budaya.
“Dengan menggunakan dana keistimewaan, pelatihan terus kita berikan sebagai modal sebelum terjun ke berbagai pertunjukan,” ungkap Ristu.
Terpisah, pementasan ketoprak yang digelar pada Sabtu, (10/10/2014) di Balai Desa Kepek, Wonosari mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Lakon Andhe-Andhe Lumut yang digarap apik oleh Jhony Gunawan mampu membius ratusan pasang mata.
Kepala Desa Kepek, Wonosari, Bambang Setiawan BS menegaskan, pihaknya berkomitmen nguri-uri tradisi seni masyarakat mulai usia dini. “Kalau kita mau melestarikan seni budaya, ya harus berani melakukan pembinaan sejak usia dini,” pungkas Bambang. (Juju/Tty)