WONOSARI, (KH)— Tingkat hunian hotel baik yang berada di kawasan ibu kota kabupaten, Wonosari, dan kawasan destinasi wisata/ pesisir mencapai 100 persen pada liburan sekolah, Natal dan pergantian tahun yang cukup panjang ini.
“Semua hotel atau penginapan di semua kawasan selama dua hingga tiga hari pada tanggal 24-26 Desember full, bahkan sebagian besar menolak tamu,“ kata Slamet, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Senin, (28/12/2015).
Penolakan kepada banyak tamu yang ingin menginap, pihaknya juga memberikan arahan untuk mencari tempat lain, namun berdasar komunikasi yang dilakukan antar pengusaha hotel dan penginapan, semua sudah dalam kondisi penuh.
Slamet menyampaikan, okupansi perhotelan di Gunungkidul tahun ini cukup baik, menurut pengamatannya mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. “Liburan kali ini memang meningkat, Seperti di Penginapan Baron Sari, 19 kamar yang kita miliki penuh, mulai berkurang tanggal 27 kemarin,” ujarnya.
Prediksinya, hotel dan penginapan akan kembali penuh menjelang pergantian tahun nanti, antara tanggal 31 Des dan 1 Januari 2016. “sampai saat ini pesanan kamar untuk tanggal 31 sudah ada 3,” imbuhnya.
Diakui, mengenai tarif memang mengalami kenaikan, untuk satu kamar dengan fasilitas AC saat liburan biayanya berkisar Rp. 350 ribu. Hal senada disampaikan Suraji, receptionist hotel Cyka Raya, naiknya biaya penginapan berkisar antara 25 hingga 50 persen.
“Iya, kemarin penuh semua, untuk hari Minggu, tinggal 5 kamar saja, mungkin menjelang tahun baru penuh kembali,” jelas Suraji. Ramainya tamu, menurutnya berbanding cukup jauh dengan hari biasa, hari biasa hanya beberapa kamar saja terpakai dan kebanyakan itu sudah langganan.
Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata, Disbudpar Gunungkidul, Hari Sukmono menyatakan, terkait kepariwisataan pihaknya memang mengakui saat liburan seperti sekarang ini layanan akomodasi dapat dikatakan kewalahan. Sehingga pihaknya menyampaikan untuk memberikan arahan kepada tamu mencari home stay di desa wisata.
“Secara kontinyu kita bersama terus akan benahi berbagai kendala termasuk akses lalulintas wisata, simpul-simpul kemacetan di persimpangan, tanjakan, dan tikungan tajam masih menjadi kendala tiap musim liburan,” urainya. (Kandar)